25 radar bogor

Self Defense dengan Youngmoodo

PERTAHANAN DIRI: Seni bela diri Yongmoodo kini mulai booming di Kota Bogor.
PERTAHANAN DIRI: Seni bela diri Yongmoodo kini mulai booming di Kota Bogor.

Demam Korea Selatan (Korsel) sudah lama merambah Indo­nesia, mulai dari drama, boyband hingga girlband-nya yang banyak memiliki fanbase. Tak berhenti di situ. Kini, seni bela diri asal Negeri Ginseng yang disebut Yongmoodo mulai menarik perhatian masyarakat, tak ter­kecuali di Kota Bogor.

Sedianya, Yongmoodo telah menjadi seni bela diri wajib TNI Angkatan Darat sejak 2008. Namun, karena keunikannya, bela diri tangan kosong ini mulai diperkenalkan kepada warga sipil. Sejak 2016, mereka yang sempat menempuh pendidikan untuk mempelajari langsung Yongmoodo di Yong In University, gencar mempromosi­kan Yongmoodo, salah satunya di Dojo Yong Mu Kwan yang berada di bilangan Bale Binarum.

Kepada Radar Bogor, Coach Dojo Yong Mu Kwan, Gugun Gunawan mengatakan, Yongmoodo merupakan gabungan dari lima seni bela diri sekaligus, mulai judo, taekwondo, jujitsu, ssireum hingga gulat. Di Kota Bogor sendiri, Dojo Yong Mu Kwan menjadi yang pertama dan pelopor memperkenalkan Yongmoodo.

“Bela diri ini mengandalkan seluruh anggota tubuh. Misalkan judo hanya fokus di bantingan, taekwondo tendangan, kalau di Yongmoodo, ada bantingan, patahan, kuncian juga, jadi komplit semuanya ada,” kata Gugun.

Lebih lanjut Gugun menga­takan, banyak manfaat yang dirasakan setelah secara konsisten mempelajari Yongmoodo. Selain tubuh terasa bugar, fisik menjadi lebih kuat, tidak mudah terserang sakit, terpenting adalah self defense (pertahanan diri). “Self defense, seperti bagaimana cara melepaskan pegangan tangan, serangan dari belakang. Mengandalkan kelemahan lawan, di sela-sela kelengahannya,” terang Gugun.

Dikatakan Gugun, ada beberapa jurus self defense yang terdapat di Yongmoodo. Untuk menguasainya, paling tidak dalam satu minggu latihan sebanyak tiga kali. Di Yongmoodo, menjadi penting adalah soal jatuhan, artinya bagaimana teknik jatuh yang tepat agar tidak mudah cedera.

“Setiap seni bela diri pasti ada risiko, paling terburuk ya patah. Kalau keseleo itu sudah pasti, di latihan pertama bagi yang jarang olahraga sudah pasti akan terasa pegal badannya. Tapi jika sudah sering dan terbiasa, jatuh pun tidak akan terasa sakit, karena kan tahu tekniknya,” beber Gugun.

Meski terbilang seni bela diri keras, menurut Gugun, Yongmoodo cocok bagi lelaki maupun wanita, bahkan anak usia sekolah dasar pun bisa mempelajarinya. Nantinya, sambung Gugun, target jangka panjang Dojo Yong Mu Kwan yakni mampu melahirkan atlet Yongmoodo yang mampu membawa harum nama Kota Bogor di negera asalnya.

“Selain untuk olahraga, juga mampu mengikuti event, bukan hanya tingkat lokal tapi inter­nasional. Rencananya, kami akan sosialisasi Yong­moodo hingga ke sekolah-sekolah, karena kalau mau berprestasi harus sejak dini,” tandasnya.(wil/c)