25 radar bogor

Sepuluh Tugas Pramuka Melawan Radikalisme

LAWAN PROPAGANDA: Salah seorang anggota Pramuka menunjukkan sepuluh tugas pokoknya melawan radikalisme di media sosial.
LAWAN PROPAGANDA: Salah seorang anggota Pramuka menunjukkan sepuluh tugas pokoknya melawan radikalisme di media sosial.

CIBUBUR–Anggota Gerakan Pramuka di seluruh Indonesia mengemban tugas melawan propaganda radikalisme dan separatisme melalui media sosial. Hal itu tertuang dalam sepuluh tugas Pramuka di media sosial yang disampaikan Kwarnas Gerakan Pramuka Bidang Kominfo.

Sepuluh tugas ini akan menjadi poin penting pada Raimunas 2017 yang disele­nggarakan dalam waktu dekat di Cibubur. Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Adhyaksa Dault menyebutkan, sepuluh tugas tersebut dibuat dalam rangka menyikapi maraknya penyalah­gunaan media sosial untuk perbuatan-perbuatan bertentangan dengan norma sosial dan undang-undang.

“Kami punya tagline di media sosial, setiap Pramuka adalah kantor berita. Maksudnya, setiap Pramuka harus bersikap seperti pemimpin redaksi bagi akun media sosialnya masing-masing,” ujarnya.

Kata dia, harus hati-hati menulis atau memposting apa pun di media sosial. Namun, anak-anak juga tidak boleh terlalu banyak dilarang, mereka diarahkan untuk produktif membuat konten. Kewajiban anggota Gerakan Pramuka untuk meng­onter isu radikalisme dan separatisme itu disebutkan dalam poin kesepuluh.

“Melawan propaganda negatif dan aksi-aksi separatisme, radikalisme, liberalisme dan komunisme, serta menjaga perdamaian dunia lewat media sosial. Pramuka, tegas dia, sudah menjadi komponen perekat bangsa. Pasalnya, sudah fitrah Pramuka untuk turut menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

“Pramuka itu manusia Pancasila. Sudah selayaknya menjadi benteng perekat NKRI. Sekarang kita bangga, sudah banyak Pramuka ikut mempromosikan kuliner, wisata, dan produk lokal di daerahnya. Mereka bukan lagi sekadar penyebar konten, tapi juga sudah bisa produksi konten,” tegasnya.(dka/c)