25 radar bogor

Ekstra Waspada Wabah Kolera

Salah satu calon jemaah haji tertua asal Kota Bogor saat berangkat tahun lalu
Salah satu calon jemaah haji tertua asal Kota Bogor saat berangkat tahun lalu

BOGOR–Rangkaian ibadah haji 2017 dimulai hari ini. Sebanyak 13 calon jamaah haji (calhaj) pertama asal Kabupaten Bogor mulai masuk ke asrama haji Bekasi. Calhaj dari kelompok terbang (kloter) 02 itu sedianya bertolak ke Tanah Suci, besok (28/7) sekitar pukul 12.00 WIB.

“Kabupaten mendapat kuota jamaah haji terbanyak tahun ini. Jumlahnya sebanyak 3.423 orang,” ujar Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bogor, Syamsudin.

Dia menjelaskan, kloter 02 merupakan keberangkatan pertama di Bumi Tegar Beriman, bergabung dengan calon jamaah asal Kota Sukabumi dan Kabupaten Cianjur. Kemarin koper para calhaj sudah masuk asrama. “Tinggal besok (hari ini, red) jamaahnya pukul 13.00 WIB kita lepas menggunakan bus dari Pemda Cibinong menuju ke Asrama Haji di Bekasi,” jelasnya.

Syamsudin menambahkan, kloter yang bergabung dengan jamaah luar daerah, tidak dipimpin ketua rombongan asal Kabupaten Bogor. Sedangkan untuk keberangkatan jamaah yang sepenuhnya dari Kabupaten Bogor, dipimpin ketua kloter dan Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI) asal Bogor yang telah diseleksi di Bandung. “Mereka sebelumnya mendaftar secara online dan memenuhi persyaratan-persayaratan yang telah ditentukan oleh panitia. Dan, dia akan menjadi penanggung jawab jamaah satu kloternya itu,” tuturnya.

Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Agus Fauzi mengatakan, tahun ini cukup banyak calhaj yang di atas usia 60 tahun. Mereka dipastikan mendapat pendampingan. “Rata-rata didampingi oleh jamaah lain. Ada juga dari keluarganya, tetapi karena usianya sama-sama sudah tua, maka tetap dibutuhkan pendamping yang memenuhi syarat kesehatan dan bebas dari penyakit,” terangnya.

Sementara tahun ini, ada sembilan calhaj yang batal berangkat. Mayoritas alasan penundaan keberangkatan itu lantaran kondisi kesehatan. “Ada yang didiagnosa hemodialisa lima orang, dan hamil empat orang. Sementara calhaj tidak memenuhi syarat sementara ada dua orang,” tukasnya.

Sementara di Kota Bogor, keberangkatan pertama akan dimulai Agustus mendatang. Tahun ini, jumlah calhaj mencapai 1.062 orang.

 

Kasi Haji dan Umrah pada Kemenag Kota Bogor, Ade Sarmili mengatakan, keberangkatan calhaj asal Kota Hujan dibagi menjadi tiga kloter. Pertama berjumlah 404 orang dan berangkat pada 28 Juli 2017. Kemudian kloter kedua dengan jumlah 404 orang, berangkat 17 Agustus 2017. Sedangkan untuk kloter ketiga berjumlah 251 orang dan berangkat pada 20 Agustus 2017. “Pemantapan kloter jamaah bagi yang berangkat tanggal 29 Juli 2017, Selasa 25 Juli 2017 di Masjid Raya Bogor,” jelasnya kepada Radar Bogor, kemarin (26/7).

Ia menambahkan, adanya penambahan kuota 10.000 calon jamaah haji untuk Indonesia otomatis menambah pula kuota bagi kota/kabupaten di Provinsi Jawa Barat, termasuk Kota Bogor. Penambahan untuk Provinsi Jawa Barat sebanyak 1.200 orang dan Kota Bogor memperoleh jatah sebanyak 139 kursi. “Jadi, kuota untuk calhaj Kota Bogor jumlahnya 984 orang. Kemudian dengan diperbolehkan perpin­dahan penggabungan kloter per satu provinsi, maka kuota Kota Bogor seluruhnya menjadi 1.062 orang tahun ini,” tandasnya.

Cuaca panas Madinah dan Makkah akan menyambut para jamaah. Kementerian Agama berpesan agar jamaah pintar menyimpan tenaga. Selain itu, jamaah harus ekstra waspada dan menjaga kebersihan terkait dengan merebaknya wabah kolera yang sedang terjadi di negara tetangga Arab Saudi, Yaman.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan dr Wiendra Waworuntu menyatakan, kolera sebenarnya bisa dicegah. Kuncinya adalah kebersihan. ”Rajin cuci tangan, menutup makanan, atau kebersihan pondokan dijaga merupakan cara-cara yang bisa dilakukan jamaah,” ucapnya.

Selain itu, jamaah harus waspada jika buang air besar lebih dari tiga kali sehari. Apalagi, kotoran yang dikeluarkan cair dan berwarna putih seperti air beras. Jika itu terjadi, jamaah harus segera memeriksakan diri ke tenaga kesehatan. ”Setiap diare harus minum oralit. Jangan lupa juga untuk konsumsi air agar tidak dehidrasi,” ungkap Wiendra.

Pemerintah pun akan terus memantau perkembangan keadaan kolera di Yaman. Mereka juga selalu berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan Arab Saudi untuk mengantisipasi. ”WHO sudah memperingatkan soal wabah kolera. Di Yaman setiap hari ada 5.000 kasus kolera baru,” ujarnya.

Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Nur Syam menyatakan, jamaah haji harus lebih waspada terkait dengan penyebaran kolera di Yaman. Namun, dia berpesan agar jamaah tidak khawatir berlebihan.

Manajemen tenaga, menurut Nur Syam, juga tidak kalah penting. Dia mengimbau jamaah supaya menghemat tenaga sela­ma di Madinah. Tidak memak­sakan diri beribadah yang mungkin bisa menghabiskan tenaga. Sebab, ibadah haji di Makkah lebih menguras tenaga. ’’Khususnya bagi yang usianya sudah tua,’’ katanya di Jakarta kemarin.

Nur Syam menyatakan, petugas panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH) siap membantu jamaah selama berada di Tanah Suci. Menurut dia, petugas PPIH untuk daerah kerja (daker) Madinah serta daker bandara Madinah dan Jeddah diberangkatkan lebih dahulu. Tujuannya adalah menyambut kedatangan kloter pertama jamaah haji Indonesia.

Berdasar data Kemenag, tujuh embarkasi memberangkatkan kloter pertama pada 28 Juli. Misalnya, Jakarta, Solo, Surabaya, dan Makassar. Untuk di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, calon jamaah haji dijadwalkan mulai masuk ke asrama pagi ini (27/7). Kloter pertama jamaah haji Jakarta Pondok Gede berjumlah 393 orang.

Sebelumnya, Menag Lukman Hakim Saifuddin bersyukur karena seluruh visa haji untuk jamaah kloter awal sudah terbit. Dengan begitu, tidak ada lagi kendala keberangkatan jamaah tertunda karena visa belum keluar. Dia mengatakan, beberapa embarkasi akan serentak memulai penerbangan perdana pada 28 Juli besok. ’’Kemudian, disusul hari-hari berikutnya. Setiap hari dua kloter,’’ jelas dia.

Lukman juga mengatakan, seluruh fasilitas akomodasi jamaah haji di Arab Saudi sudah siap. Mulai pemondokan di Madinah dan Makkah hingga transportasi darat yang membawa jamaah gelombang pertama dari Madinah menuju Makkah. Selain itu, katering untuk menyuplai makanan selama jamaah berada di Makkah telah disiapkan.(rp2/rp1/byu/wan/d)