CIBINONG–Pemkab Bogor masih terus mencari cara untuk percepatan pembangunan agar serapan anggaran paruh pertama 2017 maksimal. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Adang Suptandar mengatakan, jika pekerjaan lamban maka kas daerah membengkak.
Pada 2016 lalu, Adang bahkan rajin meninjau langsung proyek pembangunan. Namun, pola itu kini diubah dengan memaksimalkan peran camat untuk memantau pekerjaan mulai dari nol persen hingga selesai dan melaporkannya dua minggu sekali. “Kalau ada masalah, saya akan turun langsung,” ujarnya kepada Radar Bogor.
Menurutnya, serapan belanja daerah yang baru 35 persen lantaran dari satuan kerja perangkat daerah (SKPD) lamban dalam menyampaikan berkas lelang ke Bagian Layanan Pengadaan Barang dan Jasa (BLPBJ).
Untuk itu, ke depan pola pelelangan sebelum tahun anggaran pun terus dimatangkan. “Perencanaan di SKPD yang belum matang dan adanya perubahan harga sebelum dan setelah APBD disahkan, menjadi masalah,” keluhnya.
Namun demikian, Adang masih optimis serapan anggaran pada 2017 lebih baik dari 2016. “Tahun ini kami targetkan sisa lebih penggunaan anggaran (SILPA) Rp420 miliar. Tahun 2016 saja SILPA sekitar Rp 600 miliar, jadi tahun ini harus lebih baik,” pungkasnya.(rp2/c)