25 radar bogor

Jadi Ajang Curhat Kepsek

Arifal Radar Bogor
AKRAB: Para kepala sekolah se-Kecamatan Nanggung foto bersama Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor Wasto Sumarno, Kopel Indonesia, serta UPT Pendidikan Nanggung usai temu konstituen di gedung PGRI Kecamatan Nanggung, kemarin.

NANGGUNG–Acara temu konstituen bersama DPRD Kabupaten Bogor, Komite Pengawas Legislatif (Kopel) Indonesia, dan UPT Pendidikan Kecamatan Nanggung, menjadi ajang curhat para kepala sekolah di gedung PGRI Kecamatan Nanggung, kemarin (25/7).

Beragam keluhan pun keluar satu per satu. Mulai dari infrastruktur hingga kondisi murid yang kian menyusut. Seperti curhatan Kepala SDN Pasir Sari Mustafa Saputra. Mental dan psikologi anak menjadi salah satu pekerjaan rumah bagi Dinas Pendidikan (Disdik) serta Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor. Hal ini dilihat dari jumlah siswa yang mengalami penurunan.

Untuk tahun ajaran baru 2017/2018 saja, kata dia, hanya terdapat 100 siswa dari enam kelas. ”Infrastruktur memang menunjang. Tapi harus dibarengi dengan meningkatnya mental dan psikologi siswa (agar mau sekolah, red),” ujarnya.

Selain itu, curhatan terkait gaji guru honorer juga mencuat. Mengingat, saat ini masih banyak yang digaji Rp200-400 ribu. ”Pokoknya masih jauh dari kata layak,” sebutnya.

Menanggapi hal itu, Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor, Wasto Sumarno mengaku akan menampung seluruh keluhan kepala sekolah se-Kecamatan Nanggung. Ia pun berjanji akan membahasnya dalam rapat Komisi IV. ”Ini menjadi pekerjaan rumah bagi kita bersama,” tegasnya.

Di sisi lain, Manajer Program Kopel Indonesia Anwar Razak menjelaskan, acara ini meru­pakan salah satu cara untuk menjem­batani antara kepala sekolah dengan legislatif. Dalam diskusi tersebut juga dibahas mengenai sekolah aman dan nyaman bagi siswa Nanggung.

”Sejauh ini banyak sekolah-sekolah di pelosok dalam kondisi tidak aman. Maksudnya dilihat dari kondisi infrastruktur yang kurang layak,” tukasnya.(all/c)