25 radar bogor

Irna May, Owner Irna’s Kitchen: Dari Gerobak Jadi ke Resto

SEBELUM memutuskan membangun bisnis, wanita kelahiran Bogor, 18 Mei 1984 ini bekerja di bidang properti. Irna lama bergelut di bidang properti dan terakhir pernah bekerja di Kementerian Industri, tidak lama setelah itu Irna pun pulang ke Bogor. Karena masih bingung mengisi kegiatan sehari-hari, Irna memutuskan membangun bisnis. Namun sebelum berdiri kokoh seperti sekarang, Irna sempat mengalami berbagai macam cobaan dan tantangan.

Usahanya bermula dari seringnya hang out dengan teman-teman, Irna memasak dan memanfaatkan media sosial sebagai petunjuk memasak. Namun, tanggapan dari teman-temannya sangat positif, banyak dari mereka yang menyukai masakan Irna. Irna pun iseng-iseng mencoba membuat berbagai masakan, dan akhirnya Irna menemukan passion-nya.

Pada akhir 2015, Irna May memutuskan membangun bisnis dan memulainya dari nol. Irna menamainya, Irna’s Kitchen. Dengan modal sebesar Rp1.500.000 dan gerobak yang diberikan teman, Irna berjualan soto Kudus dan berbagai macam minuman segar Perppu Tidak Diperlukan yang diproduksi sendiri.

Setelah bertahan tujuh bulan, Irna pindah ke Jl. Pandu Raya dan masih menggunakan gerobaknya. Namun, di tempat baru ini sudah mulai berkembang dengan lebih banyak menjual berbagai menu. Tak bertahan lama Irna pun pindah lagi ke Jalan Raya Pajajaran dan membesarkan tempat usahanya. Lagi-lagi, Irna memilih dan menetap di Jalan Ahmad Yani. “Dalam membangun bisnis, saya banyak mendapat pengalaman berharga yang banyak mengubah kehidupan saya. Saya sudah merasakan membangun bisnis mulai dari gerobak hingga bisa besar melalui berbagai macam tantangan, dan alhamdulillah saya bisa melewatinya karena menurut saya selain hasil sebuah proses pun sangat berharga,” ujarnya.

Irna’s Kitchen sendiri merupakan sebuah rumah makan dengan mengedepankan konsep rumahan. Beragam menu khas Indonesia pun tersedia. Harga yang ditawarkan juga sangat murah, mulai dari Rp15.000 sampai Rp35.000.

Di tempat yang baru ini, bisnisnya mulai berkembang dan mengalami peningkatan dan kini sudah memiliki empat karyawan. Mulai dari hal kecil, Irna ikut berkontribusi seperti mendekor rumah makannya, membuat dan mengecat meja, menata berbagai macam furniture hingga memasak. “Terkadang orang bingung, ingin makan namun juga ingin bersantai dan pasti memakan waktu yang lama. Jadi saya lebih memilih konsep rumahan agar membuat pengunjung selalu nyaman apabila berkunjung ke Irna’s Kitchen,” terangnya.

Semua menu dari ide Irna, makanan khas dari rumah makannya adalah tumis peda dan es pala. Pemasarannya sendiri melalui sosial media dan teman-teman. Pengunjung yang datang banyak setiap hari, biasa digunakan untuk reunian, arisan, dan bersantai. Berbagai kalangan mulai dari dokter, make up artist, polisi dan artis seperti Pasha Ungu dan Ali Syakieb pun terbilang sering mendatangi Irna’s Kitchen.(cr6/c)