25 radar bogor

SMAN 2 Terendam Lagi, Siswa Belajar dalam Ancaman Bahaya

embok pembatas SMAN 2 Bogor dengan kebun warga kembali jebol akibat hujan deras kemarin sore (24/7). Kejadian ini merupakan ketiga kalinya di tahun ini.

BOGOR–Petaka banjir bandang di kawasan SMAN 2 Bogor, Kelurahan Sukaresmi, Februari lalu, tampaknya, tidak menjadi cambukan agar pemkot segera membuat langkah nyata untuk mencegah banjir. Buktinya, bandang kembali merendam SMAN 2 Bogor dan tiga rumah warga kemarin sore (24/7). Banjir tersebut sudah kedua kalinya terjadi di bulan ini.

Padahal, ada waktu lima bulan (Februari–Juli) bagi pemkot untuk mengantisipasi agar peristiwa yang telah menewaskan ibu dan anak itu tidak terulang kembali. Pelaksana tugas (Plt) Kepala SMAN 2 Bogor, Bambang Aryan mengungkapkan, pihaknya sudah menyampaikan kejadian ini (banjir, red) melalui Humas Pemkot Bogor agar bisa disampaikan ke Wali Kota Bogor Bima Arya. “Adanya kejadian ini membuat kami khawatir. Sebab, tembok pembatas yang diperbaiki untuk mencegah air masuk dari kebun jambu tetap saja jebol,” ujarnya kepada Radar Bogor.

Meski begitu, kata dia, kejadian ini tidak begitu mengganggu kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa. Hanya, kekhawatiran tetap saja ada. Apalagi, lokasinya berada di lapangan yang kerap digunakan sebagai tempat siswa beraktivitas. “Melihat luapan airnya yang besar, kami juga khawatir pada warga yang tinggal di dekat sekolah,” ucapnya.

Menurut dia, masalah ini harus dicari jalan keluarnya secara bersama-sama agar aliran air tidak semuanya tertampung di SMAN 2 Bogor. “Makanya, perlu ada kajian. Kita akan koordinasi dengan Pemkot Bogor,” tukasnya.

Sejatinya, kejadian bandang ini juga berdampak pada tiga rumah warga yang posisinya persis berbatasan dengan SMAN 2 Bogor. Udri Mawi (30), warga RT 03/04 Kelurahan Sukaresmi, yang rumahnya bertepatan dengan lapangan SMAN 2 Bogor, mengatakan, dia bersama dua penghuni rumah lainnya dibuat panik akibat hujan deras yang kembali menjebol tembok pembatas dekat rumahnya kemarin. “Kejadiannya sekitar pukul 17.00, seketika hujan deras. Air mulai menerjang rumah kami,” jelasnya kepada wartawan, kemarin.

Menurut dia, aliran air lebih dahulu menjebol tembok antara lapangan SMAN 2 Bogor dengan lahan pohon jambu yang sudah tiga kali diperbaiki. Dia bersyukur hujan deras tersebut tidak sampai menjebol tembok rumahnya, seperti kejadian yang membuat tetangganya tewas pada Februari akibat hujan deras. “Untuk sementara kami ngungsi dulu di rumah tetangga yang agak jauh,”ujarnya.

Sementara itu, Kasi Sumber Daya Air pada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Bogor, Ferry Firmansyah, mengaku belum mengetahui kejadian banjir yang kembali merendam SMAN 2 Bogor dan rumah warga kemarin. Ia mengatakan , memang belum ada solusi dalam menangkal banjir yang kerap terjadi di Kelurahan Sukaresmi ketika hujan deras.

Sejauh ini, pihaknya sedang membangun tanggul pembatas sungai dengan tinggi sekitar 1,5 meter sepanjang 36 meter. Tapi, tembok tersebut hingga kini belum rampung dikerjakan. “Kita fokus membenahi di hulu, di Gang Talang. Sedang dalam proses pembangunan sampai sekarang,” ujarnya.

Namun, meski pengerjaan tanggul tersebut sudah selesai, tetap tidak menjamin wilayah SMAN 2 Bogor dan sekitarnya bebas dari banjir. Pasalnya, area bangunan SMAN 2 Bogor terbilang memiliki permukaan tanah yang rendah. Sehingga, dirinya merekomendasikan agar SMAN 2 Bogor segera membuat saluran air yang mumpuni.

Untuk itu, menurutnya, perlu koordinasi antara PUPR Kota Bogor dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor. ”Karena, kewenangan PUPR hanya sebatas merekomendasikan kepada pihak pemilik bangunan,” tandasnya.(wil/rp1/c)