25 radar bogor

Selamatkan Al-Aqsa

BERJIBAKU: Tim medis Palestina berlari di tengah serangan bom asap dalam upaya penyelamatan korban sipil warga Palestina, di West Bank, Ramallah, kemarin (23/7).

JAKARTA–Indonesia mendorong Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk segera mengadakan Konferensi Tingat Tinggi (KTT) Luar Biasa guna membahas krisis yang tengah terjadi di kawasan Masjid Al-Aqsa.

Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan, dirinya sudah mengajukan usulan kepada OKI untuk melakukan sidang secara khusus karena kondisi di kawasan tersebut terus memburuk.

Menurut Retno, pihaknya sudah dua kali menyurati OKI secara resm terkait hal tersebut. Di luar itu, diplomasi baik secara lisan maupun tertulis dengan para menlu dari negara anggota OKI juga sudah dilakukan.

”Mulai dari Menlu Jordan, menlu lainnya, sekjen OKI, acting sekjen OKI. Diplomasi sudah diintensifkan. Termasuk lewat perwakilan utnuk membahas persoalan ini,” kata Retno kepada wartawan saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman kemarin (24/7).

”Selain mengecam. Kami juga mengusulkan OKI untuk segera bersidang bahas isu ini,” tambahnya.

Menurut Retno, para executive committee OKI saat ini sedang melakukan pembicaraan mengenai isu tersebut. Indonesia memang bukan merupakan executive committee OKI, namun, karena komitmennya yang kuat pada isu Pelestina, Indonesia dilibatkan dalam pembicaraan.

”Turki yang merupakan salah satu executive committee OKI Sabtu lalu menelepon untuk membahas masalah itu. Kita diajak biacara soal kondisi Al Quds,” tutur Retno.
Retno mengatakan, sebagai penyelenggara KTT Luar Biasa untuk membahas persoalan Palestina pada 2015, Indonesia punya kewajiban untuk terus mendorong agar eskalasi di sana bisa diturunkan sehingga tidak perlu lagi ada korban yang jatuh.

”Terlebih karena Palestina ada di jantung politik luar negeri kita,” katanya.

Terkait dengan rencana melakukan kunjungan langsung ke Al-Aqsa, Retno mengatakan, hal tersebut belum menjadi prioritas pemerintah Indonesia. Menurutnya, yang menjadi prioritas pemerintah sekarang adalah bagaimana eskalasi bisa diturunkan.

”Lagi pula, dengan kondisi seperti ini enggak mungkin kita bisa masuk ke wilayah itu. masalah kunjungan ini nomor dua. Eskalasi harus turun dulu,” tutur dia.

Sebelumnya, Indoensia juga sudah mendesak Dewan Keamanan PBB untuk segera melakukan sidang membahas situasi Al-Aqsa yang semakin memburuk. (and)