DUJIANGYAN–Tak ada rotan, akar pun jadi. Tak ada tempat berpendingin ruangan, pinggir sungai pun boleh. Itulah, barangkali, prinsip warga Dujiangyan yang doyan memainkan permainan tradisional mahyong. Meski suhu yang sangat terik tengah menyelimuti kota di Provinsi Sichuan, Tiongkok, itu, ”kafilah harus tetap berlalu.”
Caranya, ya itu tadi, ngadem di pinggir sungai yang beraliran cukup deras. Seperti dilansir BBC kemarin (20/7), sejumlah payung besar ditempatkan di sana. Tentu dilengkapi kursi plus minuman segar. Main mahyong pun jadi asyik.
Temperatur yang bisa menembus 40 derajat Celsius pun jadi tak terasa. ”Menyenangkan sekali. Saya bisa main mahyong sambil bisa tetap merasakan kesejukan dan kesegaran,” kata salah seorang pemain seperti dikutip BBC.
Mahyong yang umumnya digemari warga senior biasanya dimainkan di taman kota. Tapi, di bawah sengatan matahari seterik itu, kebiasaan tersebut tak mungkin dilakukan. Otomatis, lokasi harus dipindah.
Dipilihlah pinggiran sungai. Mudah dan murah. Kendalanya, menurut para pemain, mungkin cuma satu. Saat lagi hanyut dalam permainan mahyong, mereka sering kali tak sadar bahwa sandal dan sepatu mereka hanyut beneran. (c11/ttg)
