BOGOR–Bertambahnya kuota yang harus menggunakan Kurikulum 2013, SDN Sukasari mengadakan Workshop Kurikulum 2013 selama tiga hari (13-15/7). Workshop ini untuk menyamakan persepsi guru mengenai program apa yang akan dilakukan pada tahun ajaran 2017/2018. “Yang lebih mendasar adalah adanya perubahan kurikulum, dari
Kurikulum 2006 ke Kurikulum 2013. Awalnya, hanya kelas satu dan empat yang menerapkan Kurikulum 2013,” jelas Kepala SDN Sukasari Radite kepada Radar Bogor. Nah, tahun ini kuotanya bertambah. Sehingga, lanjutnya, SDN Sukasari juga menerapkan Kurikulum 2013 pada kelas dua dan lima. Sedangkan untuk kelas tiga dan enam masih menggunakan Kurikulum 2006. “Jadi, ada empat kelas yang pakai. Yakni, satu, dua, empat dan lima,” terangnya.
Salah satu hal penting dalam workshop, lanjutnya, untuk mengubah mindset guru agar sesuai dengan program pemerintah dalam gerakan revolusi mental karena seorang guru mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap pendidikan anak bangsa. “Paling penting, ke depan, kami ingin meningkatkan pelayanan terhadap siswa, ingin mempercepat pencapaian target peningkatan mutu melalui perbaikan pelayanan pendidikan. Salah satunya dengan workshop,” tambahnya.
Termasuk, menyadarkan guru untuk ikut mendukung program pemerintah yaitu revolusi mental melalui pembangunan karakter. Sebetulnya, kata Radite, SDN Sukasari sudah lama menerapkan pelayanan dalam pembentukan karakter melalui program-program agar sekolah ramah anak, seperti menyambut siswa setiap pagi, para guru bertugas wajib menyambut para siswa dan mendapatkan sambutan yang sangat baik dari masyarakat. “Kami ingin sekolah ini menjadi sekolah yang ramah anak. Jadi para siswa datang itu dengan suasana yang tidak takut, disambut guru dengan senyum, ucapan salam dan doa,” tukasnya. Materi yang diberikan berkaitan dengan implementasi Kurikulum 2013. Yang mengikuti workshop ini adalah semua tenaga pendidik baik PNS maupun non-PNS di lingkungan SDN Sukasari.(cr6/c)
