25 radar bogor

Wali Nikah Palsu Beredar

CISARUA–Liburan wisatawan Timur Tengah ke Puncak, membawa agenda lain. Selain ingin menikmati panorama alam Gunung Gede Pangrango, bagi kaum pria, mereka juga ingin melakukan kawin kontrak yang masih dilakukan secara sembunyi itu.

Ironisnya, hal itu dimanfaatkan segelintir orang yang menjelma sebagai penghulu dan wali nikah dadakan. Bak kacang rebus, jasa ini laris manis. Usut punya usut, bahkan ada oknum dari pemerintah desa setempat yang bermain.

”Jadi kalau musim gini, staf desa juga ada yang nyambi jadi penghulu,” ujar AP (37), salah satu warga kepada Radar Bogor, kemarin (12/7).

Adanya praktik haram tersebut tidak dibantah Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Cisarua, Asep Sanusi. Menurutnya, penikahan harus didampingi wali dari pihak wanita atau wali hakim. Keberadaannya pun perlu diusut. Misalnya, apakah ada keterkaitan dengan mempelai wanita atau tidak. ”Jika warga melihat, kroscek dulu walinya,” pintanya.

Asep menuturkan, keberadaan penghulu dan wali palsu mengindikasikan adanya perzinahan terselubung. Ia pun meminta Pemkab Bogor dan kepolisian bertindak. ”Pernikahan abal-abal ini perlu diangkat supaya pelakunya jera. Saat ini banyak oknum yang mengatasnamakan wali hakim (Kemenag, red),” cetusnya.(don/c)