25 radar bogor

Jalur Afirmasi Rentan Diselewengkan

GUNUNGPUTRI–Penerimaan peserta didik baru (PPDB) lewat jalur prestasi dan afirmasi di Gunungputri, perlu dievaluasi. Pasalnya, kuota dari pemerintah untuk jalur afirmasi sebesar 20 persen, belum tepat sasaran karena banyak orang mampu yang bisa memanfaatkannya.

Kepala SMK 1 Gunungputri, Joko Mustiko menerangkan, jalur prestasi justru minim dimanfaatkan masyarakat. Jalur afirmasi yang lebih banyak diminati sangat rentan dimanfaatkan sehingga tidak tepat sasaran.

“Mereka hanya butuh surat kete­ra­ngan tidak mampu (SKTM) dari desa. Tentunya tak ada kompetisi, cukup datang ke desa dan minta SKTM. Ini rentan sekali dimanfaatkan warga yang mampu,” ucapnya kepada Radar Bogor, kemarin.

Menurut Joko, pemerintah provinsi telah menentukan kuota untuk memberikan ruang bagi masyarakat miskin bisa belajar di sekolah negeri. Namun, pada kenyataannya pemanfaatan itu justru dinikmati warga mampu.

“Sistem saat ini tidak lebih baik dari yang lalu. Makanya harus ada pembenahan,” terang­nya. Lebih lanjut dia menera­ngkan, ada pula jalur prestasi bagi calon peserta didik baru.

Kuota itu dimaksudkan untuk menyerap siswa prestasi di bidang olahraga, mulai tingkat kabu­paten atau kota, tingkat provinsi, tingkat nasional, dan internasional. Jenis-Jenis pertan­dingan masuk jalur prestasi, yakni OSN, O2SN, FLS2N, Olim­piade Olahraga Internasional, SEA Games, Asian Games, PON, dan MTQ Nasional.

“Buktinya ditunjukkan dalam bentuk sertifikat atau piagam penghargaan yang terdaftar pada database Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat,” tuturnya. Khusus di sekolahnya, kata Joko, para panitia penerima siswa yang berjumlah 10 orang juga diberikan tugas survei.
Meski tanpa anggaran, para panitia dapat memastikan pendaftar jalur afirmasi layak. “Satu per satu kami survei agar tidak ada yang berani mengakali pro­gram ini,” tegasnya.(azi/c)