25 radar bogor

Cariu Wujudkan Swasembada Beras

PERTANIAN: Bupati Bogor, Nurhayanti (depan) bersama para pejabat di Kabupaten Bogor, melihat hasil karya para petani usai panen raya di Desa Cikutamahi, Kecamatan Cariu, kemarin.
PERTANIAN: Bupati Bogor, Nurhayanti (depan) bersama para pejabat di Kabupaten Bogor, melihat hasil karya para petani usai panen raya di Desa Cikutamahi, Kecamatan Cariu, kemarin.

CARIU–Warga Kecamatan Cariu kembali menggelar panen raya. Kemarin, sejumlah pejabat Pemerintah Kabupaten Bogor, Korem 061, Kodim 0621, Polres hingga seluruh kepala desa se-Kecamatan Cariu hadir dalam acara yang diselenggarakan di Desa Cikutamahi ini.

Dalam sambutannya, Bupati Bogor Nurhayanti mengaku bangga dengan hasil karya para petani. Menjadi daerah yang memiliki tanah subur, Kecamatan Cariu telah mampu berkontribusi untuk Kabupaten Bogor.

“Kecamatan Cariu sangat membantu dalam mewujudkan swasembada beras di Kabupaten Bogor,” terangnya. Makanya, Pemkab Bogor terus melakukan tanggung jawabnya dengan mendukung para petani untuk terus meningkatkan kualitas produksi berasnya. Pemkab Bogor akan membantu menunjang sarana dan prasarana yang dibutuhkan petani. “Irigasi hingga pupuk kami sediakan untuk menyokong dan memaksimalkan produksi para petani,” ucapnya.

Saat ini, kebutuhan beras baru bisa mencakup 63 persen untuk memenuhi kebutuhan 5,3 juta warga Kabupaten Bogor. “Makanya, masih butuh dikembangkan lagi produktivitas pertaniannya,” tambah Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor, Siti Nuriyanti. Dia menerangkan, saat ini ada 5.186 hektare sawah yang tengah dioptimalkan. Dia yakin akan ada peningkatan produktivitas swasem­bada beras di Kabupaten Bogor. Sehingga Kabupaten Bogor bisa secara mandiri memanfaatkan hasil tanamnya.

“Ke depannya kita tidak akan ambil beras dari daerah lain. Karena semua sudah cukup disediakan di sini (Bogor, red),” paparnya. Untuk memaksimalkan hasil tani, Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Ade Jaro mengaku, tengah mempersiapkan regulasi tegas pelara-n­gan pengalih fungsi lahan. Saat ini, perda-nya sedang dalam tahapan musyawarah.

“Dewan akan berupaya maksimal menen­tukan regulasi yang tegas untuk menyelamatkan lahan pertanian. Ini penting agar lahan tidak terus tergerus pembangunan,” tuturnya.

Dengan demikian, luasan lahan akan maksimal pada prioritas tanam. “Untuk hunian maupun industri sudah ada tempatnya. Makanya, perizinan perumahan di daerah pertanian harus disikapi secara tegas dalam bentuk larangan,” tegasnya.(azi/c)