25 radar bogor

Sensasi Bogor Sundown Marathon

LARI SUBUH: seorang peserta lari Bogor Sundown Marathon menembus kedinginan Bogor di depan Tepas Salapan Lawang, kemarin.
LARI SUBUH: seorang peserta lari Bogor Sundown Marathon menembus kedinginan Bogor di depan Tepas Salapan Lawang, kemarin.

Bogor Sundown Marathon 2017 sukses digelar kemarin (9/7). Event maraton internasional pertama di
Kota Bogor yang diikuti para pelari delapan negara itu menuai banyak pujian. Rutenya yang melewati
lokasi ikonik sejarah Kota Hujan seperti Tugu Kujang, pecinan Suryakancana, dan kawasan Katulampa
membuat decak kagum pelari.

Fasilitas pedestrian Kebun Raya Bogor (KRB) memang cukup ideal menjadi lokasi race city. Daya tarik
KRB dan Istana Bogor cukup kuat menarik pelari. Buktinya, sebanyak 3.000 lebih peserta mengikuti
ajang lari maraton dini hari tersebut.

Wali Kota Bogor Bima Arya, yang ikut serta berlari dalam kategori lari 10 K (kilometer) itu merasa bangga
atas antusiasme para peserta. Bahkan, menurutnya, jumlah pesertanya melampaui target. “Ini event
pertama, alhamdulillah peserta di atas target. Antusiasmenya juga luar biasa. Ada delapan negara yang turut
serta, dan kita berharap ini menjadi ikon event lari tahunan di Kota Bogor,” ujarnya setelah melewati garis
finis.

Meski perhelatan tersebut sering diselenggarakan di beberapa negara lain, kali ini ada yang berbeda. Jika
biasanya Sundown Marathon dilaksanakan sebelum tengah malam, di Bogor dilaksanakan sejak pukul
00.30 hingga menjelang siang hari. “Di negara-negara lain itu dimulai sebelum midnight, cuma di sini kita
mulai setelah midnight jam 01.00. Jadi ketika matahari benarbenar tidak ada. Bukan sunrise bukan sunset,
tapi betul-betul sundown. Di Indonesia baru pertama, di Singapura sudah ada,” terangnya.

Event lari yang titik start dan finisnya di Kebun Raya Bogor ini terbagi atas empat kategori. Beberapa
kategori tersebut sesuai jarak yang ditempuh, yakni 42 K, 21 K, 10 K, serta 5 K. Keempat kategori itu
bermula dan berakhir di KRB dengan melalui pintu 3 dekat Mal Lippo Plaza. “Kategori 42 K itu
mengelilingi beberapa titik heritage di Kota Bogor,” ucapnya.

Beberapa titik heritage yang dilalui oleh pelari 42 K memang menjadi daya jual. Hal tersebut menjadi
kesempatan Kota Bogor untuk berpromosi kepada pelari mancanegara. “Inilah yang khas dari Sundown
Marathon di Bogor, ada titik-titik heritage, titik-titik khas Kota Bogor, ada kawasan pecinan, Lawang
Suryakancana, kawasan kolonial, ada kawasan Katulampa yang sangat cantik juga. Bermula dan berkhir
di jantung Kota Bogor, Kebun Raya Bogor,” tandasnya.

Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih, Sandiaga Uno yang turut serta dalam kegiatan tersebut, sempat
melontarkan beberapa pujian. Terutama bagi terselenggaranya wadah lari yang lokasinya tak jauh dari ibu
kota. “Alhamdulillah, ini bagus sekali dikemasnya. Jadi menarik, race-nya bagus banget, persiapannya
bagus, track-nya bagus, finisnya menantang banget,” kata pria yang akrab disapa Sandi ini.

Selain itu, selebriti kondang, Farhan merasa senang atas terselenggaranya Mandiri Bogor Sundown
Marathon. Sebagai penggemar olahraga lari, dirinya mengapresiasi Wali Kota Bogor Bima Arya yang
menularkan hobinya kepada Kota Bogor. “Akhirnya kita punya wali kota yang di seluruh Indonesia, pelari
beneran ini cuma Bima. Jadi, kita dari komunitas penggemar olahraga masyarakat mendukung acara seperti
ini,” ujar Farhan.

Pria yang lahir di Kota Bogor ini, merasa bangga dengan terselenggaranya event maraton sekelas
internasional tersebut. Dirinya berharap, melalui event ini, Kota Bogor bisa menjadi kota tujuan wisata.
“Walaupun besar di Bandung, bagaimanapun juga saya lahir di kota ini. Jadi harus ikut juga untuk
menjadikan Kota Bogor kota tujuan wisata,” tandasnya.(rp1/ran/c)