25 radar bogor

Libatkan Kades Awasi Sampah

MENGGANGGU: Sampah yang menumpuk di sekitar hulu Sungai Ciliwung, dinilai sudah sangat mengganggu.
MENGGANGGU: Sampah yang menumpuk di sekitar hulu Sungai Ciliwung, dinilai sudah sangat mengganggu.

CISARUA–Pemerintah Kabupaten Bogor perlu memperketat pengawasan terhadap hulu sungai di kawasan Puncak. Pasalnya, permasalahan sampah tidak hanya terjadi di hilir sungai perkotaan. Melainkan di hulu yang kini kondisinya mulai memprihatinkan.

Ketua Komunitas Peduli Ciliwung (KPC) Bogor Een Irawan Putra mengatakan, perlu ada grand desain khusus untuk mengatasi permasalahan sampah sungai. ”Saya berharap bisa menjadi masif saat bupati melibatkan camat maupun kepala desa dengan komitmen 2020 bebas sampah,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin (9/7).

Seperti melibatkan desa melalui program bersih-bersih sungai, yang diyakini mampu mengurangi bahkan menghilangkan sampah. ”Perda sudah ada, begitu pun dengan perangkatnya. Masalahnya adalah bagaimana menjalankannya secara efektif dan efisien,” imbuh Een.

Menurutnya, peran kepala desa sangat diperlukan, karena akan menyampaikan strategi dan target yang harus dicapai. Dengan demikian, impian Kabupaten Bogor bebas sampah pada 2020 dapat terwujud jika roda pemerintahan di tingkat kecil terlibat secara langsung. ”Ini harus diawasi terus-menerus,” ucapnya.

Sebelumnya, UPT Pengairan wilayah IV Ciawi memasang pelang larangan dan imbauan kepada masyarakat. Nanti akan dipasang di sejumlah titik pengairan untuk menekan pembuangan sampah sembarangan serta bangli di bantaran sungai. Lokasi pemasangan pelang mencakup delapan kecamatan, mulai Kecamatan Cisarua, Megamendung, Ciawi, Caringin, Cigombong, Cijeruk, Dramaga, dan Ciomas.
Kepala UPT Pengairan wilayah IV Ciawi Eka Sukarna mengatakan, pelang larangan itu dipasang untuk mencegah masyarakat agar tidak membuang sampah ke aliran sungai. ”Biar kondisinya tidak banyak dipenuhi sampah yang kerap mengakibatkan banjir,” tegasnya.(don/c)