25 radar bogor

Kisah di Balik Resto Jajanan Emak Haji

Dirman pemilik Resto Jajanan Emak Haji sedang melayani pelanggan, kemarin (9/7).
Dirman pemilik Resto Jajanan Emak Haji sedang melayani pelanggan, kemarin (9/7).

DIRMAN merupakan perantau asal Garut yang menginjakkan kaki di Kota Bogor sejak 1971. Sejak
muda, dirinya memang seorang pekerja keras. Datang ke Bogor hanya untuk menyambung hidup dengan
berjualan kerupuk. Selama tiga tahun dirinya berkeliling menjual kerupuk tanpa ada perkembangan.
Menginjak tahun 1975, Dirman berinisiatif mengganti dagangannya berupa siomay. Meski, cara
berjualannya sama dengan sebelumnya dengan memikul gerobak. Dirinya menyadari bahwa berjualan
siomay merupakan potensi besar untuk mengembangkan usaha. Singkat cerita, akhirnya dia memiliki
tempat berjualan tetap. Yaitu, di gang Selot sebelah SMAN 1 Kota Bogor. “Kemudian nyarinyari tempat,
baru ketemu di gang Selot. Jualan sampai sekarang. Emak buat bahanbahannya di rumah, yang jualan tetap
bapak,” ujar salah satu anaknya, Ai Supartini.

Siomay gang Selot memang cukup dikenal masyarakat Bogor. Berkat itu pula, Dirman bisa menyekolahkan
anak-anaknya hingga ke perguruan tinggi. Maka, sangat disayangkan jika siomay yang cukup dikenal
tersebut tidak dikembangkan. Untuk itu, ketiga anaknya berinisiatif untuk patungan membuat resto siomay
bernama Jajanan Emak Haji di jJlan Raya RE Abduullah Pasir Mulya, Kecamatan Bogor Barat.

“Awalnya anak-anak emak yang ngelihat perkembangan kuliner di Bogor yng sangat pesat, sementara
orang tua jualannya masih gitu-gitu aja. Jadi pengen punya wadah untuk berkembang secara
bersamasama,” kata Ai.

Selain itu, di tempat yang baru ini memberi peluang untuk para pelanggan menikmati siomay favoritnya di
tempat yang lebih nyaman. Tak hanya itu, di tempat tersebut pula Dirman menyediakan beberapa variasi
siomay. “Menu utamanya siomay, tapi ada variasi, mulai dari siomay bumbu dan siomay kuah. Jarang di
Bogor ada siomay kuah. Siomaynya ada variasi lagi, ada siomay original dari ikan tenggiri, siomay isi
daging, dan siomay isi keju,” paparnya.

Di tempat baru ini, Ai berharap usaha yang ayahnya lakoni dapat berkembang pesat. “Jangan sampai,
orang tua yang sudah susah payah membesarkan kita tapi jualannya putus di situ saja. Kami anak-anaknya
juga pengen memberi penghargaan,” tandasnya.(rp1/c)