25 radar bogor

BKD bakal Periksa Pimpinan Dewan

BOGOR–Kegaduhan yang dibuat Ketua DPRD Kota Bogor, Untung Maryono dalam rapat paripurna
pada Rabu (5/7), tak selesai hanya dengan ucapan maaf. Pasalnya, meskipun sudah memberikan teguran
lisan, Badan Kehormatan DPRD (BKD) Kota Bogor bakal memanggil Untung untuk meminta keterangan.

Ketua BKD Kota Bogor, Andi Surya Wijaya menjelaskan, dirinya telah menegur secara lisan setelah rapat
paripurna yang dipimpin Untung dengan mengenakan seragam ormas Pemuda Panca Marga (PPM).
“Secara lisan sudah, kalau secara khusus kita lihat dulu dinamika yang terjadi. BKD juga sudah tegur
langsung. Jadi kalau untuk mengadakan pemanggilan, kita lihat dulu adakah desakan dari masyarakat dan
sebagainya. Baru bisa kami panggil,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin (9/7).

Dia tak segan untuk memanggil Untung jika ada masyarakat yang keberatan atas sikap Untung. Sebab,
secara aturan, memang tidak diperbolehkan mengenakan seragam organisasi masyarakat saat menghadiri
atau memimpin sidang paripurna. Meskipun, saat itu sebelum sidang dimulai Untung sempat meminta izin
dan memohon maaf. “Di awal sebenarnya sudah disampaikan sebelum mulai. Cuma secara aturan memang
tidak boleh. Kalau ada masyarakat yang keberatan lalu masukkan surat ke kita, akan ada pemanggilan,”
terangnya.

Tak hanya soal seragam ormas yang dikenakaannya saat memimpin sidang, politikus PPP itu juga menilai
sikap Untung yang melontarkan nada tinggi saat diinterupsi juga jauh dari kata beretika. BKD sudah
memberikan peringatan keras dan meminta agar kejadian ini tidak terulang kembali. “Saya sudah
sampaikan secara lisan kepada ketua DPRD, next sudah tidak bisa lagi seperti itu,” tegasnya.

Andi juga sangat menyayangkan insiden tersebut. Dia yang juga wakil ketua umum PPM, merasa malu atas
ulah Untung. Merasa tak nyaman akan hal itu, tak lama mengikuti rapat paripurna, Andi langsung walkout
(keluar) dari ruangan. “Memang sangat kita sayangkan. Kemarin saya paripurna hadir, baru sebentar,
begitu tidak nyaman saya langsung keluar,” tandasnya.

Sebelumnya, Untung Maryono meminta maaf atas kejadian penggunaan seragam ormas yang dilakukannya
ketika memimpin sidang paripurna di DPRD Kota Bogor, Rabu (5/6). Menurut dia, itu bukan hal
disengaja. “Secara aturan tata tertib saya paham. Karena itu, saya minta maaf. Tapi, karena waktu yang
mendesak dan saat itu juga ada acara yang sama dan kondisi jalan macet, jadi saya tidak ada pilihan hadir
dengan kostum (ormas, red) tersebut,” ungkapnya.

Dia menceritakan, sebelumnya rapat paripurna yang dimulai pukul 11.00 WIB itu semula akan dipimpin
wakil ketua dewan karena dia harus hadir di acara berbeda. “Tapi, karena harus menandatangani dua
perda, akhirnya terpaksa saya hadir. Saya sadar, salah kostum. Niat ingin ganti pakaian, namun kondisi
perjalanan macet. Akhirnya saya datang dengan telebih dulu menyampaikan permohonan maaf kepada
anggota dewan, karena saya sadar salah menggunakan kostum sebagaimana yang diamanatkan tata tertib
dewan,” lanjutnya.

Untung juga kembali menyampaikan permintaan maaf. Awalnya, Untung mengaku tidak akan hadir saat
rapat paripurna dewan hanya karena tidak membawa pakaian ganti. Namun, niat tersebut akhirnya
dibatalkan.

Dia menceritakan, pada hari yang sama pukul 14.00 WIB, sebagai sekretaris Pemuda Panca Marga
(PPM) Jawa Barat, ia menghadiri acara penerimaan anugerah piagam pengharga an dari Padepokan IPSI
Sangsaka buana. “Namun karena rapat paripuna adalah prioritas, saya terpaksa harus mendahulukan dan
menerima risiko diprotes soal kostum di dewan. Sekali lagi saya mohon maaf. Dan, saya tidak ada unsur
kesengajaan serta maksud apa pun,” ujarnya.(rp1/c)