25 radar bogor

Jaga Pedestrian hingga Malam Hari

BOGOR-Telah beralih fungsinya fasilitas pedestrian di sekeliling Kebun Raya Bogor (KRB) menjadi tempat mesum, dinilai Wali Kota Bima Arya, bukan hanya terjadi di Bogor, tetapi Bandung. Menurut dia, ini harus diantisipasi. Salah satunya dengan penambahan kamera CCTV, patroli kancil (Satpol PP), dan menghidupkan aktivitas positif di jalur pedestrian. “Memang, jika tidak diawasi cenderung akan terjadi hal seperti itu (mesum),” ujar Bima kepada Radar Bogor. Menurut Bima, dengan maraknya aktivitas positif di jalur pejalan kaki, tentu akan menghadirkan banyaknya masyarakat. Jika sudah demikian, tentu tidak akan ada ruang bagi anak muda untuk melakukan hal-hal tercela seperti itu. “Saya minta Satpol PP untuk lebih ketat lagi pengawasannya. Terutama di malam hari. Kalau plotting kan sudah dipasang CCTV di beberapa titik, mungkin ada penambahan CCTV, kita monitor di situ. Tapi yang paling penting adalah patroli terus,” jelas dia. Saat ditanya apakah akan ada sanksi moral, semisalnya dengan penyebaran foto pelaku mesum? Bima menilai itu ide yang bagus. Meski, tanpa dilakukan pemkot pun, sudah lebih dulu menyebar luas di media sosial (medsos). “Kan sudah ada di medsos, di manamana,” ungkapnya. Sebelumnya, sepasang remaja nekat memadu kasih siang bolong di jalur pedestrian Jalan Jalak Harupat, Sempur. Keduanya begitu asyik berpangkuan tanpa menghiraukan orang sekelilingnya. Jika dilihat lebih dekat, wanita berjilbab itu masih ABG. Kepala Satpol PP Kota Bogor Herry Karnadi menilai, kejadian ini menunjukkan masih ada celah yang dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan sesuatu yang tidak semestinya. “Ini bisa
jadi bahan evaluasi bagi pola pengawasan kami di pedestrian,” ujarnya. Sebenarnya, Satpol PP sudah membentuk tim Kancil yang khusus mengawasi pedestrian. Saat ini juga tengah diperkuat oleh Srikandi mengenai pola pengawasannya, dengan mengelilingi pedestrian mulai pagi sampai sore. “Di siang hari mereka mulai plotting di titik rawan PKL yaitu di sekitar lawang salapan, pintu satu kebun raya dan pintu tiga. Setelah plotting sekitar tiga jam mereka bergerak kembali,” tandasnya.(wil/c)