BANDUNG-Konstelasi politik menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2018, dianggap masih ambigu. Wali Kota Bogor Bima Arya bahkan menilai, partai- partai yang berpotensi mengusung calon masih berhitung untuk saling melengkapi dalam koalisi.
“Partai kini urusannya saling melengkapi. Di Jawa Barat harus saling melen-gkapi,” kata Bima Arya di sela halal bihalal Pemerintah Provinsi Jawa Barat di Gedung Sate Kota Bandung, Se- lasa (4/7).
Untuk keputusan politik di Pilgub Jawa Barat, hingga kini ia mengatakan masih belum tepat karena sejumlah partai masih cair. “Pelajari hasil survei, jadi ini masih berproses,” ucapnya.
Bima menegaskan, kesiapan partainya di Pilgub Jabar dipastikan hanya layak memegang kursi calon wakil gubernur. Menurutnya, PAN memastikan siap mendampingi posisi-posisi yang layak dan proporsional di Pilgub Jawa Barat 2018.
“Kalau PAN cukup realistis, mempelajari hasil survei, tidak terlalu mengarah pada nomor satu. Tapi siap mendampingi posisi-posisi yang diunggulkan di survei,” tuturnya. Seperti diketahui, tahapan Pilkada Jawa Barat 2018 akan dimulai pada Agus- tus 2017 dengan agenda menyiapkan regulasi teknis, so- sialisasi, menetapkan daftar pemilih tetap (DPT).
Pada September 2017, Komisi Pemilihan Umum (KPU) bertugas mem- bentuk Badan Penyelenggara Pemilu hingga tingkat kelurahan. Pada Oktober 2017, berlanjut pada pemutakhiran data Pilkada. Pada Desember 2017, penyerahan daftar dukungan.
Sementara itu, pada Januari 2018, dimulainya pendaftaran pasangan calon. Pada Februa- ri 2018, penetapan pasangan calon. (net/vnc)