25 radar bogor

Dicari Moka Cinta Budaya

WAWANCARA: Salah satu peserta audiensi Moka 2017 menjalani sesi wawancara di ruang rapat kantor Kecamatan Ciawi, kemarin.

CIAWI–Audisi Mojang Jajaka (Moka) 2017 Kabupaten Bogor menyambangi wilayah kecamatan. Seperti terlihat di kantor Kecamatan Ciawi, kemarin (3/7). Puluhan peserta audisi menunggu giliran sesi wawancara di depan para juri.

Tria Kemala Dewi (22) salah satunya. Warga Kampung Cimande, Desa Cimande Hilir, Kecamatan Caringin, ini adalah mahasiswi tingkat akhir Jurusan Pendidikan Sastra Jerman Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.

Ia mengungkapkan motivasinya mengikuti Moka 2017 yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bogor ini. Baginya, bakat adalah yang bisa bermanfaat bagi masyarakat. ”Saya ingin Bogor kasohor (terkenal, red), karena banyak pariwisata yang perlu ditingkatkan,” ujarnya kepada Radar Bogor.

Peserta lainnya, Lili Siti Balqis (19) mengaku, mengikuti audisi Moka 2017 adalah suatu kebanggaan. Selain menggemari tarian tradisional Bogor, ia juga gemar berbicara di depan publik. ”Saya ingin membanggakan Bogor dan membuktikan Moka Bogor cerdas dan berwawasan,” ucapnya.

Hal senada juga disampaikan Yasmin Daniyah (20). Gadis yang wajahnya mirip artis Citra Kirana ini ingin pemuda pemudi Bogor bisa menjaga warisan budaya. ”Jangan sampai tidak dipedulikan dan dirusak,” ucapnya.

Terpisah, Kepala Seksi Event Pariwisata pada Disbudpar Kabupaten Bogor Suhardiman menuturkan, wawancara adalah tahap awal sebelum masuk ke seleksi tingkat regional. Beberapa wilayah dipilih di antranya Kecamatan Ciawi, Ciampea, dan Parung.

Setelah itu, para peserta akan masuk tahap audisi pertama. Nanti akan berlangsung di Gedung Kesenian Kabupaten Bogor di Cibinong pada 6 Juli mendatang. ”Selanjutanya mereka akan dikarantina mulai 19-22 Juli,” ujarnya.
Selama dikarantina, lanjutnya, para peserta diberi pembinaan khusus. Di antaranya penanaman nilai budaya dan wisata. Sesi tersebut terbagi menjadi dua, yakni terbuka untuk umum dan tertutup.

Pada ajang ini ada lima juri yang dilibatkan. Mulai dari Disbudpar hingga publik figur. Ajang Moka 2017 bertujuan sebagai ujung tombang pariwisata Bumi Tegar Beriman. Selain melestarikan seni tradisional, generasi muda juga diharapkan lebih memupuk dan mencintai budaya warisan nenek moyang.

”Para Moka ini menjadi ujung tombak pemasaran Kabupaten Bogor. Jadi sebagai kepanjangan tangan kami,” ucap Suhardiman.

Sementara itu, Camat Ciawi Bambang Setiawan berharap ada salah satu warganya yang lolos ke babak utama. Sebab, wilayahnya memiliki potensi SDM yang cerdas dan terampil. (don/c)