25 radar bogor

Masih Banyak Parkir Liar

BOgOr–Selepas momen Ramadan dan Lebaran, rupanya, kondisi Jalan MA Salmun, Pasar Kebon Kembang masih dibuat semrawut oleh parkir liar. Meski sudah membuat Wali Kota Bogor, Bima Arya naik pitam dengan menendang motor- motor yang diparkir sembarangan, nyatanya tak membuat pasar tersebut lepas dari parkir liar. Seperti yang terjadi kemarin (2/7).

Kondisi tersebut tak ditampik oleh Kasi Perparkiran Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor, Suratman. Kasi yang baru dilantik beberapa waktu lalu ini, sempat mengatakan akan menindak tegas orang- orang yang terlibat atas kendaraan yang terparkir di luar zona yang ditentukan. Pasalnya, di Pasar Kebon Kembang sudah disediakan zona-zona untuk parkir.

“Terutama untuk kawasan yang ditugaskan wali kota saat menjelang Lebaran. Tadi saya sudah mutar-mutar ke sana dan saya sudah katakan bahwa parkir yang tidak pada zonanya harus ditertibkan,” jelasnya kepada Radar Bogor.

Di masa tugasnya yang baru menginjak beberapa pekan, ini drinya sudah digempur oleh komplain masyarakat Ardio atas kemacetan pasar yang terjadi akibat parkir liar. Ia mengatakan bahwa komplain tersebut kerap diterima oleh Wali Kota Bogor, Bima Arya melalui SMS. Untuk itu, dirinya akan mengusahakan agar kawasan tersebut steril dari parkir liar.

“Jadi, nantinya akan dipasang rambu larangan parkir. Sebelum dilakukan pelarangan harus ada rambu dulu,” terangnya.

Selain itu, dia juga berniat untuk lebih merapatkan barisan pasukannya. Menurutnya, agar rencananya tersebut berjalan lancar, perlu dukungan dari segala pihak yang berkaitan. “Besok (2/7) sudah mulai ngantor, karena usai dilantik, saya sendiri belum ngantor. Setelah halal bihalal, nanti saya panggil komandan regu (danru) dan juru parkir (jukir). Kita bicara bareng supaya kondusif,” ujar Suratman.

Jika pelarangan parkir yang digagasnya itu tidak berjalan optimal, dirinya akan menerapkan sistem smart parking, yakni sistem parkir berbasis elektronik. Namun, jika nantinya memang berjalan, sistem itu baru akan terealisasi tahun depan.

“Saya belum tahu dan harus ada pengakjian karena program itu diajukan oleh pejabat lama. Yang pasti, itu untuk mengantisipasi parkir liar dan supaya jukir tidak melenceng. Realisasi tetap harus dikaji, serta melihat kondisi jumlah SDM kita,” tandasnya.

Sementara itu, pantauan Radar Bogor, kawasan MA Salmun dan Dewi Sartika masih dipadati keberadaan parkir liar serta pedagang kali Lima (PKL). Keberadaannya masih tetap menjamur, meski belakangan Satpol PP dan Dishub Kota Bogor menertibkan kawasan tersebut.(rp1/c)