25 radar bogor

Cerita AKP Arman Sahti, Bantu Pemudik Melahirkan di Tol Cipali Spontan Azani si Bayi, Beri Nama Bhayangkari Ramadniya

TAK TERDUGA: Petugas kepolisian menggendong bayi baru dilahirkan di jalan Tol Cipali. Foto kiri, AKP Arman Sahti menggendong bayi Bhayangkari.

Bagi Kasat Lantas Polres Purwakarta, AKP Arman Sahti, kemarin adalah
hari yang tidak akan pernah dilupakan seumur hidupnya. Bertugas di Satlantas membuat Arman sudah tidak kaget jika harus berhadapan dengan beragam jenis problematika lalu lintas. Namun, bagaimana jika dia dihadapkan situasi harus menolong seorang ibu melahirkan di pinggir jalan?

Arman bercerita, kejadian tersebut berlangsung dengan begitu cepat. Kala itu, sekitar pukul 10.40, dia dan timnya melakukan patroli karena kondisi jalan tol cukup padat. Seperti biasanya, dalam setiap patrolinya, Arman dan tim melakukan pengecekan ke bahu-bahu jalan.

Menurutnya, kendaraan yang berhenti di bahu jalan biasanya yang menimbulkan kemacetan. ”Kalau ada masalah dengan mesin atau apa mungkin, kita bantu untuk evakuasi agar tidak mengganggu lalu lintas,” tutur Arman.

Saat sedang berkeliling itu, Arman melihat bus Kiaramas berhenti di pinggir jalan. Dia pun berusaha mendekat untuk mencari tahu apa yang terjadi dengan bus tersebut. Saat mendekati bus, Arman melihat ada seorang ibu tergeletak di pinggir jalan. Dia hendak melahirkan. ”Kondisinya sudah persiapan melahirkan. Kepala bayinya sudah keluar,” cerita Arman.

Tanpa pikir panjang, Arman langsung meminta tolong kepada penumpang perempuan untuk membantu proses persalinan si ibu yang diketahui bernama Sukiati (43). Tanpa butuh waktu lama, proses persalinan pun terjadi. Sesosok bayi perempuan lahir di KM 82 Tol Cipali. Setelah si bayi mungil lahir, Arman langsung menggendong bayi itu dan melarikannya ke rumah sakit. Sukiati pun langsung dievakuasi menuju rumah sakit terdekat.

”Dari lokasi kejadian, rumah sakitnya berjarak sekitar 20 kilometer. Kami melakukan evakuasi dengan menggunakan mobil patroli,” terangnya.

Video Arman menggendong bayi dan membawanya ke rumah sakit tersebar dan menjadi viral hanya dalam hitungan jam. Dalam video itu, Arman dengan wajah tegang menggendong bayi menuju Unit Gawat Darurat (UGD) RS Siloam Purwakarta. Dia mendekap bayi itu dengan begitu erat. Dia lalu membaringkannya di tempat tidur yang sudah disiapkan.

Tim medis pun langsung melakukan pengecekan dan pengukuran skor APGAR. Kaki mungil si bayi ditepuk-tepuk hingga bayi itu bereaksi dan menangis keras. Setelah pengecekan selesai, si bayi kembali diselimuti. Arman lalu mendekatkan wajahnya ke telinga si bayi dan secara spontan melafazkan azan. Menurut Arman, itu adalah inisiatifnya sendiri. ”Ibunya beragama Islam. Sama dengan saya. Sebagai layaknya anak yang dilahirkan, saya azani,” ungkap Arman.

Tidak lama, Arman pun menemui Sukiati untuk mengecek kondisinya. Arman pun spontan bertanya apakah si bayi sudah memiliki nama. Sukiati mengaku belum memiliki nama untuk anak keempatnya itu. ”Dia lalu meminta saya untuk memberinya nama. Pak, kami ingin nama anak kami dikasih sama Bapak,” kata Arman menirukan perkataan Sukiati.

Setelah berdiskusi, akhirnya, diputuskanlah sebuah nama untuk si bayi mungil. Bhayangkari Ramadniya. ”Bhayangkari dipilih karena berdekatan dengan HUT Polri 1 Juli. Sedangkan Ramadniya adalah operasi yang sedang kami jalankan untuk musim mudik kali ini,” ungkapnya.

Saat ini, kata Arman, ibu dan bayi dalam kondisi yang baik dan masih menjalani perawatan. Suami Sukiati yang berada di Jakarta pun sudah dihubungi dan langsung berangkat menuju RS Siloam Purwakarta. Sementara itu, Sukiati merupakan warga Desa Tulis Selo Piro RT 03/03, Kecamatan Lasem, Kabuparen Rembang, Jawa Tengah. Ia berangkat ke Jakarta untuk menyusul suaminya dengan menggunakan Bus Kiaramas.(and)