25 radar bogor

Bogor Siaga

BOGOR–Dua korban penusukan merupakan anggota Brimob bernama AKP Dede Suhatmi dan Briptu M Syaiful Bakhtiar. Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag- penum) Divhumas Polri Kombespol Martinus Sitompul menga takan, keduanya kini dirawat di Rumah Sakit Pu sat Pertamina.

Untuk diketahui, kejadian penusukan terhadap anggota polisi sudah berulang kali terjadi. Sebelumnya, penusukan terjadi di Polda Sumut yang menewaskan seorang anggota Polri yang sedang berjaga. Salah seorang pelaku berinisial SP terdeteksi pernah berada di Suriah selama enam bulan.

Pengamat terorisme Al Chaidar menjelaskan, aksi teror menggunakan alat sehari-hari seperti pisau ini merupakan instruksi dari pemimpin ISIS. Melalui sebuah video beberapa bulan lalu, pemimpin ISIS meminta semua anggota dan simpatisanya melakukan aksi tersebut. ”Ya, instruksi semacam itu sudah lama,” jelasnya.

Dengan begitu, dapat dipastikan pelaku teror saat ini tidak perlu susah-susah lagi membuat bom. Aksi teror kemudian bisa dilakukan dengan tanpa rencana matang. ”Tentunya, semua itu harus segera diantisipasi,” paparnya.

Di bagian lain, Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan langsung menjenguk dua anggota Brimob yang menjadi korban penusukan di Rumah Sakit Pusat Pertamina.

Dia mengatakan, saat ini tim Gegana sedang menyisir lokasi kejadian atau masjid tersebut. Penyisiran itu dikarenakan ada tas yang tertinggal dan diantisipasi kemungkinan di dalamnya ada bom.

”Bila, dalam tas itu bom, tentu akan langsung dijinakkan. Sehingga, lokasi kejadian bisa steril untuk mencegah ada korban lain,” terang mantan Kapolda Jawa Barat tersebut.

Dia mengatakan, serangan teror yang dilakukan di saat melakukan ibadah di masjid ini tentunya membuat petugas harus lebih waspada. Rencananya, akan dilakukan evaluasi terhadap standard operational procedure (SOP) atas setiap aktivitas anggota.

Menanggapi insiden ini, Wakil Kepala Kepolisian Resor Bogor Kota, AKBP Rantau Isnur Eka, mengatakan bahwa kepolisian telah meningkatkan pengamanan dan kewaspadaan. Terlebih aksi penusukan terhadap personel polisi sudah berkali-kali terjadi. “Sesuai dengan instruksi Kapolri juga dilakukan pengamanan di wilayah. Seluruh anggota di persenjatai, dan lingkungan diperketat pengamanannya,” pungkas Eka.(don/idr/d)