25 radar bogor

BCR IPB Mulai Lengkapi Berkas

LENGKAPI BERKAS: Para bakal calon rektor IPB dari jalur konvensi alumni IPB menyerahkan berkas-berkas kelengkapan ke Panitia Pemilihan Rektor IPB 2017

BOGOR-Tiga bakal calon rektor (BCR) Institut Pertanian Bogor (IPB) dari jalur konvensi Himpunan Alumni (HA) IPB kemarin resmi menyerahkan berkas pendaftaran ke panitia pemilihan rektor IPB 2017. Melalui berbagai ujian, ketiga BCR tersebut dinilai sebagai sosok yang terbaik dan mumpuni memimpin kampus IPB periode 2017–2022.

“Kemarin ketiga BCR sudah melengkapi berkas,” ujar Penanggung Jawab Konvensi BCR IPB jalur HA IPB, Ichay Taher kepada Radar Bogor.
Ketiga BCR tersebut, di antaranya, Bayu Krisnamurti, Rinekso Soekmadi, dan Prof Wiku Adisasmito. Setelah melewati masa penyerahan berkas, kompetensi ketiga BCR akan diuji melawan 21 BCR dari jalur lain, oleh para Senat Akademik. Sehingga dari total 24 BCR, bakal mengerucut menjadi enam orang saja.

“Enam BCR yang terpilih selanjutnya akan diserahkan ke Majelis Wali Amanah IPB, dan kembali mengerucut menjadi tiga orang calon saja,” imbuhnya.

Sebagai informasi, ke-24 nama BCR yang telah masuk ke panitia berasal dari 13 unit kerja. Di antaranya, Fakultas Kehutanan yang mengajukan tiga nama yakni Prof Iskandar Z Siregar, Dr Rinekso Soekmadi, dan Prof M Yusran Massijaya. Pada Fakultas Pertanian ada tiga nama yang didaftarkan yakni Dr Agus Purwito, Prof Damayanti Bukhori, dan Prof Kukuh Murtilaksono.

Sementara Himpunan Alumni (HA) IPB mengajukan Dr Bayu Krisnamurthi, Dr Rinekso Soekmadi, dan Prof Wiku Adisasmito. Ketiganya terpilih pada konvensi BCR dari jalur HA IPB beberapa waktu lalu. BCR Dr Bayu Krisnamurthi juga didaftarkan oleh Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Begitu pula dengan Dr Rinekso Soekmadi yang namanya diajukan Fakultas Kehutanan dan Unit Administrasi Rektorat.

Dari pendaftaran tersebut, Prof Yonny Koesmaryono menjadi kandidat yang paling banyak mendapatkan dukungan. Terdapat lima unit kerja IPB yang mencalonkan namanya, yakni Unit Administrasi Rektorat, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, FMIPA, Program Diploma, dan Sekolah Bisnis.
Humas Panitia Pemilihan Rektor (PPR) IPB, Prof M Firdaus mengatakan, meski didaftarkan lebih dari satu unit kerja, hal itu tidak akan berpengaruh dalam proses penilaian.

“Senat Akademik (SA) tidak akan menggunakan poin tersebut sebagai bahan penilaian. Jadi, tidak bisa dibandingkan. Contoh, diploma sedikit sekali dosennya, yang PNS hanya 15 orang, jadi, dianggap tidak setara,” kata Firdaus kepada wartawan, beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut Firdaus mengatakan, berbeda dengan dulu pemilihan rektor yang sifatnya Pemilihan Raya, kini hanya SA yang betul-betul menilai dari kemampuan, apakah memang layak menjadi rektor IPB, bukan seberapa populernya orang tersebut.

“Sekarang sedang dalam tahapan melengkapi administrasi sampai 20 Juli mendatang. Jika sampai tanggal tersebut belum melengkapinya, maka BCR dianggap mengundurkan diri. Setelah tanggal 20 Juli baru ketahuan jumlah pastinya, berapa yang akan diseleksi SA,” jelasnya.

Firdaus menegaskan, dalam hal ini PPR tidak memiliki hak untuk menilai isi konten, melainkan hanya sekadar kelengkapan administrasi. Selanjutnya dari 24 nama akan dikerucutkan menjadi enam calon bakal rektor.

“SA yang memegang peranan penting dengan item penilaian yang sudah ditetapkan. SA akan bekerja sampai Oktober hingga muncul tiga nama yang menjadi calon rektor,” bebernya.(ded/c)