25 radar bogor

Pegadaian ’’Panen’’ Usai Hari Raya

Pegadaian ’’Panen’’ usai Hari Raya (Grafis : Agung.W/Radar Bogor)

BOGOR – Sejak pekan kemarin, para pekerja di sektor swasta mulai menerima gaji ke-13 alias tunjangan hari raya (THR). Seperti biasa, momen akhir pekan pun dimanfaatkan untuk belanja kebutuhan Lebaran. Namun bagi sebagian keluarga, pengeluaran bulan ini harus dihemat karena mereka mesti mempersiapkan dana di awal tahun ajaran baru sekolah, Juli mendatang.

EEM Tjasmiati (38), mesti mengurungkan niatnya membeli baju lebaran tahun ini. Meski sang suami, Endang Sugandi (43) sudah menerima THR, pasutri warga Tegallega, Bogor Tengah, Kota Bogor, itu harus mempersiapkan kebutuhan sekolah ketiga anak mereka. Juli nanti, ketiganya memasuki tahun ajaran baru. “Buku, alat tulis, seragam, harus beli juga,” tuturnya, ditemui Radar Bogor pekan kemarin.

Eem membeberkan, untuk SPP putranya yang masih duduk di bangku SMA, sekitar Rp615.000. Juga, untuk membeli seragam abu-putih Rp110.000. Belum lagi seragam Pramuka Rp110.000, seragam batik Rp110.000, dan seragam olahraga Rp110.000. “Itu habis dari THR suami. Apalagi pengeluaran sehari-hari juga meningkat. Biasanya Rp70 ribu, puasa jadi Rp150 ribu per hari,” bebernya.

Untuk menyiasati tingginya pengeluaran itu, Eem dan suami mengalah. Keduanya tidak belanja untuk kebutuhan pribadi. Yang ada, kata dia, kemungkinan harus menggadaikan sejumlah perhiasan ke Pegadaian, jika kepepet. “Lusa juga harus mudik ke Sumedang. Transportasi siapin Rp1,5 juta,” tutur Eem yang sehari-hari berjualan warung kelontongan.

Pengeluaran yang jor-joran juga dirasakan keluarga dengan tingkat ekonomi menengah ke atas. Siti Hartanti (44), misalnya, pengusaha baju asal Sleman, Jogjakarta, yang kini bermukim di Kota Hujan. Untuk biaya hidup sehari-hari, peningkatannya hampir tiga kali lipat.

“Sehari biasanya Rp500 ribu sampai Rp1 juta. Kalau lagi Ramadan, ada aja kebutuhan. Bisa habis Rp2,5 juta,” ungkapnya.

Sama seperti Eem, istri karyawan BUMN di sebuah perusahaan minyak itu juga harus mempersiapkan dana pendidikan anak-anaknya. “Uang jajan mereka juga naik. Anak-anak sering buka puasa bareng teman-temannya,” kata dia. Soal pengeluaran mudik, Hartanti menyiapkan sedikitnya Rp20 juta. Uang itu untuk akomodasi, serta pengeluaran di kampung halaman mereka. “Juga, belaja pakaian di hari yang fitri nanti,” tukasnya.

Lantas, apakah momen Lebaran yang bertepatan dengan tahun ajaran baru membuat mal-mal sepi? Pantauan Radar Bogor, di pekan pertama Ramadan, malah terjadi peningkatan kunjungan ke pusat-pusat perbelanjaan. Angkanya pun cukup signifikan. Khususnya di pusat perbelanjaan dan penjualan di pasar-pasar tradisional.
Public Relation Department Cibinong City Mall (CCM), Yunati Alinda, membenarkan hal itu. Menurutnya, peningkatan traffic pengunjung mencapai 25 persen, jika dibandingkan dengan waktu yang sama, tahun sebelumnya. “Sekarang lebih ramai. Mungkin ekonomi semakin baik. Tahun lalu rata-rata peningkatan pengunjung 45 ribu orang. Awal Ramadan ini sudah lebih,” ujarnya kepada Radar Bogor, akhir pekan kemarin.

Yunati mengatakan, jumlahnya kembali meningkat di akhir pekan, terlebih di masa-masa turunnya THR. Pengunjung CCM mencapai kisaran 52 ribu orang. “Seperti kemarin,” kata dia.

Lantas, apakah banyak orang yang menggadaikan perhiasan atau barang demi membeli kebutuhan lebaran dan tahun ajaran baru sekolah? Faktanya tidak demikian. Pimpinan cabang Pegadaian Bogor, Mochamad Barokah, menyebut malah banyak nasabah yang menebus perhiasan mereka sebelum Hari Raya Idul Fitri. “Prediksi kami di pekan terakhir Ramadan akan bertambah nasabah yang menebus perhiasan mereka. Peningkatannya mencapai lima persen, lah,” ungkapnya.

Hingga Lebaran nanti, Barokah memprediksi uang tebusan nasabah mencapai Rp1 miliar-Rp2 miliar. Untuk menarik minat nasabah, Pegadaian menggelar program promo. Di antaranya, bebas administrasi dan hadiah langsung bagi nasabah yang menggadai barang setelah lebaran. “Kami berharap setelah lebaran diharapkan nasabah kembali atau bahkan ada lebih (nasabah baru),” katanya.(don/mer/c)