25 radar bogor

Pilih Bus Berstiker Biru

KIRI-KANAN: Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Anton Charliyan (membelakangi kamera), Bupati Bogor Nurhayanti, pada Safari Ramadan Kapolri di gedung Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor, kemarin (15/6).Sofyansyah/Radar Bogor

BOGOR–Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian telah melakukan sejumlah antisipasi persiapan arus mudik. Karenanya, Tito memastikan, pelaksanaan mudik tahun ini akan jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.

“Khususnya permasalahan yang utama di jalur Brexit (Brebes exit), karena semua kendaraan akan bertemu di titik tersebut,” ujarnya kepada Radar Bogor, ditemui di gedung Tegar Beriman Kabupaten Bogor, kemarin (15/6).

Kendaraan pemudik yang menuju atau melintasi Pantura semua akan melewati jalur Brexit. Lalu untuk jalur utara, potensi kemacetan akan terurai dengan ruas tol baru sepanjang 110 kilometer yang sudah fungsional dari Brebes Timur hingga ke Kendal.

“Itu sudah bisa mengurai, yang menuju ke Tegal, Brebes, maupun Pekalongan bisa melalui jalan tersebut dan tidak harus keluar melalui Brexit lagi. Jalur ini dikhususkan untuk mobil kecil. Mobil besar tidak diperbolehkan lewat. Nanti kita akan keluarkan di tol Palimanan atau di Brebes Selatan,” paparnya.

Tito memperkirakan titik kemacetan masih di sekitar Brebes. Karenanya, sejumlah pihak terkait akan menyiapkan rest area yang menyediakan makanan, bengkel, layanan kesehatan, serta penjual bahan bakar keliling yang bisa mendatangi kendaraan mogok. “Bersama kawalan TNI-Polri,” kata dia.

Dia juga mengimbau masyarakat yang akan melaksanakan mudik, agar kendaraan dipersiapkan dengan teliti dan dipastikan dalam kondisi prima. Terutama bus-bus umum sehingga kejadian kecelakaan seperti di Puncak Bogor tidak terulang.

 Kapolri: Mudik Tahun Ini Lebih Baik

“Dari Kementerian Perhu­bungan juga akan melakukan random check terhadap pengemudi, khususnya tes urine. Jika ditemukan menggunakan narkoba, nanti kami akan mengamankan,” imbuhnya.

Di bagian lain, para pemudik yang hendak menggunakan bus diminta untuk lebih selektif. Berdasarkan hasil ramp check, tidak semua bus laik jalan. Bus yang sudah lolos ramp check ditempeli stiker warna biru sebagai tanda bus tersebut laik jalan. Bus-bus itulah yang sebaiknya dipilih.

Hal itu disampaikan Menhub Budi Karya Sumadi saat ditemui di kantor Presiden kemarin (15/6). Dia menjelaskan, ramp check dilakukan hingga besok (17/6) dengan target 85-90 persen. ’’Tadi (kemarin, red) di Surabaya sudah 80 persen,’’ terangnya. Dia optimistis hampir seluruh bus selesai dicek kelaikannya.

Karena itu, dia meminta kepada para pemudik agar memilih bus yang bertanda stiker warna bitu. Stiker di kaca depan itu menandakan bus sudah lolos ramp check dan dinyatakan laik jalan. ’’Kalau tidak menggunakan stiker biru, jangan dinaiki.

Bus tanpa stiker biru sangat mungkin tidak lolos ramp check. Atau bisa juga tidak dimasukkan ke dalam pemeriksaan. Sehingga, potensi bahayanya masih tinggi. ’’Kami sudah sepakat dengan kepolisian, akan kami hentikan di manapun dia berada,’’ lanjut mantan dirut Angkasa Pura II itu.

Dengan ramp check yang mencapai 90 persen, diyakini seluruh pemudik akan terangkut bus dengan nyaman, tidak sekadar terangkut. Apalagi, tahun ini jumlah pemudik yang menggunakan bus diprediksi turun menjadi 4,32 juta, dari tahun sebelumnya yang mencapai 4,427 juta penumpang. Seluruhnya mampu ditampung dengan armada yang ada sebanyak 48.790 armada.

Dari jumlah tersebut, 256 ribu di antaranya diangkut secara gratis melalui program mudik gratis. Baik oleh Kemenhub maupun swasta. menurut Menhub, poin utamanya adalah keselamatan penumpang, karena pihaknya tidak mau ambil risiko potensi kecelakaan dengan armada yang buruk.

Di luar itu, Budi Karya juga mengingatkan para pemudik motor untuk mengurungkan niatnya menggunakan moda transportasi tersebut saat mudik. Sebab, selama bertahun-tahun pengendara motor selalu menjadi korban kecelakaan terbanyak selama masa mudik. Baik yang murni sebagai korban maupun yang justru menjadi sebab kecelakaan. Persentasenya lebih dari 50 persen.

Sementara itu, puncak arus mudik diprediksi mengalami pergeseran usai ditanda­tanganinya Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 18 Tahun 2017 tentang Cuti Bersama. Pasalnya dalam Kepres tersebut, ada penambahan satu cuti bersama pada tangga 23 Juni 2017. Dengan begitu, puncak arus mudik yang sebelumnya diprediksi terjadi H-3 atau Jumat (24/6) dan H-2 pada Sabtu (25/6) menjadi maju.

Tahun ini sendiri, diprediksi jumlah pemudik untuk musim lebaran 2017 mencapai 19,04 juta orang. Jumlah tersebut naik sebesar 4,85 persen dari jumlah pemudik tahun sebelumnya yang berjumlah 18,16 persen. Guna mempermudah proses koordinasi penanganan mudik antar kementerian/ lembaga, Kemenhub secara resmi membuka posko lebaran yang berada di lantai 7 gedung karsa, Kantor Kemenhub. Di sana, seluruh kementerian/lembaga membuka posko pengawasan untuk kemudian bisa dengan cepat saling mengabarkan situasi di lapangan.(byu/mia/rp2/c)