25 radar bogor

PKL Tutup Akses Menuju Pasar

SEMRAWUT: Lapak PKL menguasai area depan Pasar Kebon Kembang. Kondisi itu membuat pedagang yang berada di dalam pasar merugi.

BOGOR–Sudah bukan hal yang mengherankan jika pedagang kaki lima (PKL) di Jalan MA Salmun dan Dewi Sartika membuat arus lalu lintas tersendat. Terlebih, keberadaannya kian menjamur di bulan Ramadan. Kondisi ini membuat pedagang Pasar Kebon Kembang berang.

Pasalnya, PKL yang berjejer itu menutupi akses masuk konsumen ke pasar.

Salah satu pedagang yang juga Bendahara Paguyuban Pedagang Blok F Pasar Kebon Kembang, Pendi, menyayangkan aktivitas PKL yang menutupi jalan menuju Blok F Pasar Kebon Kembang. Pihaknya merasa dizalimi karena sudah membayar iuran pada Perusahaan Daerah Pasar Pakuan Jaya (PD-PPJ), tetapi pelanggannya malah beralih ke PKL. “Di manakah wali kota yang selama ini dipilih oleh rakyat yang bener-bener membela rakyat,” ujarnya kepada Radar Bogor kemarin (14/6).

Ia mengaku, bukan hanya bertepatan dengan bulan Ramadan akses menuju Blok F Pasar Kebon Kembang tertutup pedagang. Sebelum­nya pun sempat tertutup tempat penampungan semen­tara (TPS) pedagang Blok B1 dan B1 Pasar Kebon Kembang ketika bangunannya direvi­talisasi. “Selama ini kami para pedagang diam ketika pembangunan yang dilakukan PT Javana, TPS-nya menutupi blok F yang kami tempati sampai ke Taman Topi hingga dua tahun lamanya,” ucap dia.

Ia merasa iri kepada PKL yang sekarang memenuhi sepanjang Jalan Dewi Sartika dan MA Salmun. Pasalnya, permintaan pedagang untuk direlokasi sementara ke Jalan Dewi Sartika tak kunjung dikabulkan PD-PPJ. Mengingat, sebentar lagi para pedagang Blok F Pasar Kebon Kembang akan direlokasi ketika bangunannya direvitalisasi. “Tapi ketika kami (pedagang pasar), malah tidak mendapat penampungan,” keluhnya.

Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya membenarkan kondisi kesemrawutan di Jalan Dewi Sartika dan MA Salmun. Bahkan, dirinya turut menyaksikan langsung saat melakukan sidak Selasa (13/6). Menurutnya, PKL yang memadati jalan tersebut merupakan PKL dadakan, yang hadir ketika bulan Ramadan. “Mereka ini pedagang-pedagang baru, sebelumnya tidak ada ini. Setiap hari akan kami kontrol,” ujarnya.

Bima pun tak menampik kalau para PKL itu kerap kali nakal. Beberapa saat dibersihkan, mereka langsung hadir kembali membereskan lapak. Untuk itu, dia sudah menugaskan Satpol PP Kota Bogor agar rutin melakukan penertiban. “Sudah dibersihkan oleh Satpol PP paginya, tapi siang sudah ramai lagi. Setiap hari saya minta monitor. Mencari rezeki itu sangat dibolehkan, tapi kalau sudah membuat orang lain susah, macet berjam-jam, ini yang masalah,” kata Bima.

Ia menjelaskan, langkah panjang yang akan dilakukannya adalah merelokasi para PKL tersebut ke Blok F Pasar Kebon Kembang. Hanya, konsep tersebut baru akan direaliasikan setelah Idul Fitri. “Jangka panjangnya nanti, sebagian masuk ke Blok F. Kita sudah sepakat, di Dewi Sartika ini, setelah Lebaran (pedagang) masuk ke dalam,” tandasnya.(rp1/c)