25 radar bogor

148.066 Peserta Lulus SBMPTN

JAKARTA–Saat yang ditunggu 797.738 pelamar seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN) akhirnya datang juga. Siang ini nama-nama peserta yang lulus ujian bisa dilihat di website resmi panitia SBMPTN.

Hasil seleksi menetapkan 148.066 peserta lulus ujian tulis SBMPTN.

Universitas Brawijaya (UB) Malang menjadi kampus dengan tingkat penerimaan SBMPTN tertinggi dengan jumlah 4.176 pelamar. Disusul kemudian Universitas Nusa Cendara (4.122 peserta), Universitas Negeri Padang (4.022), Universitas Padjadjaran (4.020), dan Universitas Diponegoro (3.546).

Sementara itu, persaingan sengit untuk memperebutkan kursi mahasiswa baru melalui SBMPTN terjadi di tiga kampus ternama. Yakni, di ITB, UI, dan UGM. Untuk kelompok sains dan teknologi (saintek) paling tinggi nilai rerata calon mahasiswa yang masuk ada di ITB, UI, dan UGM. Sedangkan untuk kelompok sosial humaniora (soshum) posisinya UI, UGM, lalu ITB.

Secara resmi pengumuman bisa dilihat di website SBMPTN siang ini pukul 14.00. Website-nya adalah pengumuman.sbmptn.ac.id. Ketua Umum Panitia Pusat SBMPTN Ravik Karsidi mengatakan, untuk melihat peng­umuman, cukup mema­sukkan nomor peserta ujian SBMPTN dan tanggal lahir.

Terkait dengan tingkat persaingan yang ketat di tiga kampus itu, dia mengatakan wajar. Karena persaingannya ketat, maka mahasiswa yang lolos SBMPTN rata-rata nilainya tinggi-tinggi. ’’Apalagi tiga kampus ini mewakili Indonesia di 500 besar kampus terbaik dunia (versi QS 2017/2018, red),’’ jelasnya di Jakarta kemarin (12/6).

Rektor UNS Solo itu menjelaskan, pendaftar SBMPTN tahun ini memang meningkat dibandingkan tahun lalu. Peningkatan itu di antaranya disebabkan jumlah kampus yang ikut SBMPTN bertambah. Tahun lalu jumlah pendaftar SBMPTN tercatat ada 721.326 orang dari 78 unit PTN. Sementara tahun ini bertambah menjadi 797.738 orang pelamar dari 85 unit PTN.

Ravik mengatakan, semula panitia SBMPTN mengalokasikan kuota mahasiswa baru sebanyak 128.085 kursi. Tetapi, saat pengumuman kemarin jumlah yang lulus SBMPTN bertambah menjadi 146.066 orang. Di antara penyebab penambahannya adalah, ada luncuran kursi mahasiswa baru dari SNMPTN yang tidak terisi.

Dia juga mengatakan, SBMPTN 2017 diikuti 226 pelamar dengan kondisi disabilitas. Hasilnya, ada 38 pelamar disabilitas yang dinyatakan lulus SBMPTN. ’’Pelamar disabilitas yang lulus itu kategorinya tunanetra, tunarungu, tunawicara, dan tunadaksa,’’ papar dia. (wan)

Menteri Riset, Teknolog, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikit) Mohamad Nasir lantas membeber sepuluh program studi (prodi) favorit. Kesepuluh prodi itu adalah manajemen, akuntansi, ilmu hukum, dan pendidikan dokter. Kemudian teknik sipil, ilmu komputer, informatika, psikologi, farmasi, dan agribisnis.

Menariknya, dari sepuluh prodi favorit itu tidak ada prodi kependidikan atau calon guru. Menristekdikti mengatakan, ada beberapa sebab yang membuat program pendidikan guru tidak masuk sepuluh besar favorit. Di antaranya adalah untuk menjadi calon guru ada saringan di awal. Di antaranya terkait bakat, minat, dan kesehatan.

Lebih lanjut soal prodi guru yang tidak masuk sepuluh besar itu, Ravik menambahkan, dipicu karena sekarang lulus S-1 tidak bisa langsung menjadi guru. Berbeda dengan sebelumnya, untuk melamar CPNS guru, misalnya, bisa dengan bekal sarjana guru saja. ’’Tetapi sekarang harus mengikuti PPG (pendidikan profesi guru, red) dulu,’’ tuturnya.

Selain itu, untuk ikut mendaftar di PPG dan menjadi guru, saat ini tidak hanya lulusan dari prodi keguruan. Sarjana lulusan MIPA atau prodi non keguruan lainnya, juga berharap ikut PPG untuk kemudian menjadi guru. ’’Jadi, masyarakat sekarang cerdas. Kalaupun mau jadi guru, tidak harus kuliah sarjana keguruan,” pungkasnya. (wan)