25 radar bogor

Pencairan Dana setelah Lebaran

DAMPAK SAMPAH: Warga menunjukkan air limbah sampah TPA Galuga yang mencemari ladang pertanian.

CIBUNGBULANG – Ratusan warga Kampung Cisasak, Desa Cijujung, Kecamatan Cibungbulang, merasa tak puas dengan kedatangan tim teknis Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kemarin (8/6).

Pasalnya,kunjungan tersebut hanya untuk mengevaluasi hasil kajian dampak limbah TPA Galuga yang berada di sekitar Kampung Cisasak. ”Saya cukup kecewa dengan keputusan tim teknis yang belum mencairkan dana kompensasi tersebut,” ujar Anda (34), salah satu warga kepada Radar Bogor.

Menurutnya, imbas yang paling parah dari dampak limbah TPA Galuga adalah Kampung Cisasak. Sebab, air sumur ikut tercemar sehingga tak bisa dikonsumsi dan digunakan untuk mandi. Bahkan sampai mencemari ladang pertanian warga yang luas lahannya pun mencapai belasan hektare.

”Saya minta kepada pemerintah untuk memberikan kebijakan dengan mencairkan dana kompensasi. Apabila dana tersebut tidak cair, kami akan menggelar unjuk rasa dengan menuntut dana kompensasi dan dana ganti untung lahan pertanian,” kesalnya.

Sementara itu, Kasi Pelayanan Sampah pada DLH Kabupaten Bogor, Dyan Heru mengatakan, dana kompensasi tersebut tidak bisa dicairkan di bulan Ramadan. Sebab, dari hasil verifikasi yang dilakukan tim teknis, banyak administrasi yang harus diperbaiki.

”Kami mengeluarkan dana kompensasi itu harus sesuai dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2016 tentang APBN 2017 dan Perda Kabupaten Bogor Nomor 2 Tahun 2014 tentang Dana Kompensasi,” terangnya.

Dyan juga menjelaskan, dana kompensasi itu merupakan tanggung jawab Badan Keuangan dan Pengelolaan Aset Daerah (BKPAD) Kabupaten Bogor. Ia memastikan dana kompensasi untuk tiga desa itu akan turun, tapi belum pasti di bulan apa.

”Itu tergantung dengan kecepatan administrasi pemerintah desa dengan tim teknis dalam mengerjakannya,” pungkasnya.(rp2/c)