CIBUBUR–Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) akan menutup dua gerbang tol dalam waktu dekat. Yakni Gerbang Utama (GU) Tol Cibubur dan Cimanggis.
Penutupan dua gerbang tol ini akan memperlancar arus lalu lintas di Tol Jagorawi. Serta, diprediksi berpengaruh signifikan pada sektor properti di wilayah sekitarnya dan daerah penyangga.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Herry Trisaputra Zuna mengatakan, dua gerbang tol tersebut akan ditutup pada 18 Juni ini. Dengan adanya kebijakan itu, diperkirakan waktu transaksi di tol akan lebih efisien. Sebab, masyarakat yang sebelumnya harus melakukan dua kali transaksi, kini cukup sekali transaksi.
Adapun pengguna jalan tol dari arah Jakarta menuju Ciawi akan membayar tol di akses keluar atau off ramp. Sedangkan pengguna jalan tol dari arah Ciawi menuju Jakarta akan membayar di akses masuk atau on ramp.
Jika arus lalu lintas di Jagorawi semakin lancar, diprediksi akan meningkatkan minat pekerja berinvestasi properti di kawasan Cibinong dan Cibubur. Salah satu perusahaan properti, PT Megakarya Propertindo bahkan menilai ada peluang menarik dari perbaikan sisi infrastruktur yang dilakukan pemerintah.
“Bagi pengembang, memilih lokasi membangun apartemen haruslah punya penilaian sunrise property. Pertimbangan ini juga akan menguntungkan pembeli yang hendak berinvestasi,” kata CMO Megakarya Propertindo, Awing Priscillia.
Megakarya Propertindo saat ini mengembangkan proyek Jakarta Pavilion Apartment di Cibinong, yang disebut sebagai sunrise property. Menurutnya, kini pengertian sunrise property masih beragam.
Ada yang menganggap lokasi sunrise property dekat dengan pembangunan infrastruktur. Namun ada juga yang mengatakan bahwa jarak menuju pusat bisnis sebagai indikator utama.(pin/net)
