25 radar bogor

Usut Tuntas Lima Kasus Korupsi APBD

 

BOGOR–Dipindahtugaskannya Kompol Condro Sasongko dari kursi Kepala Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polresta Bogor Kota, membuat masyarakat bertanya-tanya. Pasalnya, saat menjabat sebagai Kasat Reskrim, Condro tengah menangani beberapa kasus korupsi megaproyek yang ada di Pemkot Bogor.

Pengamat hukum Universitas Pakuan (Unpak), Bintatar Sinaga mengatakan, tidak menutup kemungkinan ada kaitannya antara kepergian Condoro dari Polresta Bogor Kota dengan kasus yang sedang ditanganinya. Sebaiknya, kata Bintatar, Polresta Bogor Kota membiarkan Condro terlebih dahulu untuk menuntaskan kasus-kasus tersebut. “Karena ada kasus demikian yang ditangani, sebaiknya perpindahan ditunda dulu. Jangan sampai, orang mengira seolah ada usaha untuk menutupi kasus tersebut,” jelasnya kepada Radar Bogor kemarin (4/6).

Ia menjelaskan, dengan jabatan yang baru sebagai Kasubdit IV Tipitder Polda Jabar, Condro masih ada kesempatan untuk menggarap kasus dugaan rasuah tersebut. Tapi, hal itu tidak bisa serta-merta dilakukan, tetapi harus menunggu beberapa waktu jika beberapa kasus tidak mampu dituntaskan oleh Polresta Bogor Kota. “Tidak mungkin Polda melangkahi Polresta, meskipun orang yang melakukan penyelidikannya sama,” ujarnya.

Meski begitu, Bintatar menilai, tidak ada jangka waktu yang pasti kapan kasus tersebut bisa ditangani oleh Polda Jabar. “Itu relatif, mengingat kasusnya apakah mudah atau sulit. Kalau gampang bisa dengan waktu dekat. Tapi kalau sulit agak lama, mungkin tergantung penilaian polda,” kata Bintatar.

Untuk itu, dia mengimbau agar Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota yang baru, Kompol Achmad Choerudin segera menuntaskan kasus-kasus yang belum tuntas di masa kepemimpinan Condro. Karena, menurutnya, masyarakat sudah kadung mengetahui kasus tersebut karena sempat disebutkan Condro. “Imbauan saya, karena kasus ini sudah diungkap reskrim lama, supaya reskrim baru sunguh-sungguh melakukan apa yang telah diungkap oleh yang lama. Jadi, harus bekerja keras untuk melanjutkannya,” ucapnya.

Selain itu, dia juga berharap agar Pemkot Bogor bisa kooperatif dalam menanggapi ‘nyanyian’ Condro. Bintatar meminta agar pemkot dapat membantu Polresta Bogor Kota untuk mengungkap kasus-kasus korupsi megaproyek tersebut. “Kalau memang ada penyimpangan, pemkot harus bertanggung jawab, dan jangan mempersulit pengungkapan kasus. Harus dibantu, dan jangan gentar menghantam korupsi,” tandasnya.

Sebelumnya, Condro mengatakan, lima kasus yang terindikasi korupsi tersebut sudah digarapnya beberapa bulan ini selama di Polresta Bogor Kota. Antara lain, kasus proyek sistem pengelolaan air minum (SPAM) PDAM di Kelurahan Katulampa, proyek pembangunan kantor DPRD Kota Bogor di Jalan Pemuda, dugaan penggelapan lahan di Suryakancana, proyek revitalisasi Masjid Agung, serta proyek pembangunan jalan Regional Ring Road (R3). “Lima kasus dugaan korupsi besar ini sudah saya alihkan ke Kasat Reskrim yang baru. Saya minta agar menindaklanjutinya, karena kasus itu sangat berat,” ujar Condro, seusai serah terima jabatan di Markas Polresta Bogor Kota, Jalan Kapten Muslihat.

Ia meminta agar Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota yang baru, Kompol Achmad Choerudin segera bergerak. Dirinya bahkan meminta awak media secara bersama-sama mengawal kasus korupsi yang dianggapnya cukup rumit itu. “Semua kasus korupsi menyangkut Pemkot Bogor. Kasus megakorupsi itu pun jangan dihentikan dan harus ditindaklanjuti. Jangan mendahului kasus berikutnya sebelum kasus ini tuntas. Yang pasti, Satreskrim yang sekarang harus kerja keras secara cerdas dan ikhlas,” kata Condro.

Dia berharap, kelima kasus megaproyek tersebut dapat diselesaikan hingga tuntas. Sebab, dia belum sempat menuntaskannya tapi sudah kadung dimutasi ke Polda Jabar. “Ya, pesan saya itu saja, harus tuntas semua kasus korupsinya,” tandasnya.(cr3/c)