25 radar bogor

Raih Gelar UCL ke-12, Real Madrid Raja Eropa Sejati

JUARA: Skuat Real Madrid merayakan kemenangan final UEFA Champions League usai menaklukkan Juventus 4-1 di National Stadium of Wales, Cardiff, akhir pekan kemarin

CARDIFF–Liga Champions adalah habitat Real Madrid. Untuk ke-12 kalinya sepanjang sejarah kompetisi tertinggi Eropa tersebut bergulir Los Merengues, julukan Real, berhasil merajainya.

Sukses untuk selusin kalinya tersebut membuat klub-klub lain kesulitan mengejar Real dalam mengoleksi Si Kuping Besar.  Rival terdekat Real dalam mengumpulkan trofi adalah AC Milan dengan tujuh gelar.

Juga, Real berhasil memahatkan namanya sebagai klub yang sukses back-to-back setelah 27 tahun silam Milan dan allenatore Arrigo Sacchi terakhir melakukannya.

Pada final Liga Champions kemarin (4/6) di Millennium Stadium, Real memukul Juventus dengan skor 4-1. Selisih skor kemenangan final kemarin juga salah satu yang terbesar di waktu normal dalam 14 edisi final sebelumnya. Ketika musim 2003-2004, FC Porto menang 3-0 atas Monaco.

Gol-gol Real kemarin disumbangkan oleh Cristiano Ronaldo pada menit ke-20 dan 64, Casemiro (61’), dan Marco Asensio (90’). Sementara Juventus mencetak gol lewat Mario Mandzukic (27’). Juventus bermain dengan sepuluh pemain karena Juan Cuadrado menerima kartu merah pada menit ke-84.

Presiden Real Florentino Perez kemarin (4/6) dalam wawancara dengan radio Cadena Ser memuji setinggi langit gelar Duodecima yang dipersembahkan oleh entrenador Zinedine Zidane.

“Zidane bisa terus berada di Real Madrid sepanjang sisa hidupnya. Semua fans Real sangat berterima kasih kepadanya, dia mengangkat level tim ini sejak kedatangannya pada 2001 lalu,” kata Perez.

Perez memang pantas berterima kasih kepada ‘angsa emas’ miliknya tersebut. Jika pada masa kepemimpinannnya yang pertama (2000-2006) hanya sekali Real mengangkat mahkota Liga Champions, maka periode kedua ini (2009-sekarang) sudah tiga kali nama harum di Eropa dirasakannya (2013-2014, 2015-2016, dan 2016-2017).

“Dengan kemenangan ini, dia (Zidane, red) adalah pelatih terbaik di dunia. Dia telah menjadi pelatih tim ini buat 17 bulan, akan tetapi dia sudah melakukan semua yang mungkin dilaksanakan,” tutur pria 70 tahun tersebut.

Setelah menang La Liga musim ini juga Liga Champions dalam dua tahun berturut apa lagi yang akan dikejar Real? Perez belum mengungkap dengan jelas apa target musim mendatang. Namun yang pasti, posisi Zidane sebagai Raja Midas Real saat ini tak akan diperdebatkan.

Perez kepada Antena 3 pun mengatakan, mengenai tambal sulam skuat Real musim mendatang semuanya atas persetujuan Zidane. Termasuk masa depan James Rodriguez yang santer disebutkan hengkang juga kedatangan kiper David De Gea musim 2017-2018 di Santiago Bernabeu.

“James adalah pemain yang luar biasa, namun kalau kami punya banyak pemain berkuliatas kami harapkan dia bertahan. Kami akan berbicara dengan pelatih dan dia akan memutuskan,” ucap Perez.

Zidane sendiri kepada Marca berkata kalau dirinya bukanlah pelatih terbaik di dunia. Masih ada sosok-sosok lain yang besar. Namun yang pasti, kemenangan di Liga Champions membuatnya merasa berarti bagi publik Bernabeu.

“Saya berada di klub ini untuk masa yang lama dan saya kini merasa bagian dari ‘perabotan’ yang ada di sini. Saya sungguh beruntung menadi bagian dari klub ini, juga skuat yang istimewa ini. Semua pemain dalam skuat ini memainkan bagiannya masing-masing dan itulah kunci sukses kami musim ini,” jelas Zidane.

Tak bisa dimungkiri kalau rotasi merupakan kunci sukses Sergio Ramos dkk. Semua kebagian bermain dengan jam terbang yang nyaris rata. Di antara 24 pemain, cuma empat yang minute play di bawah 1.000 menit.
Soal tantangan musim depan, laga terdekat adalah pramusim. Cuma, Zidane pun dalam 66 hari ke depan wajib menyiapkan pasukannya kembali untuk melakoni Piala UEFA Super melawan juara Europa League Manchester United.

Kapten Real Sergio Ramos kepada AS menuturkan optimisme untuk bisa back-to-back bahkan sebelum pertan­dingan final dimulai. Ramos berkata ‘membuat janji kencan dengan sejarah’ untuk gelar Duodecima kemarin.

“Pada pertandingan final ini kami membikin sangat sedikit kesalahan, kami layak menjadi pemenang. Saya mempersem­bahkan kemenangan ini buat semua yang mendukung saya, istri saya, anak-anak, orang tua, dan semua Madridistas,” ucap bek 31 tahun itu.(dra)