25 radar bogor

Jalan Alternatif juga Hancur

INFRASTRUKTUR: Jalur alternatif yang digunakan warga setelah rusaknya Jembatan Cipamingkis, juga tidak layak alias rusak berat.

JONGGOL–Meski desakan terus mengalir, hingga kini Pemerintah Kabupaten Bogor dan Pemprov Jawa Barat belum juga melakukan perbaikan Jembatan Cipamingkis. Bahkan, sebelumnya beberapa tokoh masyarakat Jonggol, Cariu, dan Tanjungsari mengancam akan berunjuk rasa.

Semua itu dilakukan agar pemerintah segera memperbaiki Jambatan Cipaminkis, yang sudah lebih satu bulan tidak bisa dilewati. Padahal, jembatan ini menjadi akses utama masyarakat Jonggol, Cariu, Tanjungsari, dan daerah sekitarnya.

Kritikan pedas sempat disampaikan Ketua DPP Sunda Akur, Lurah Ibenk. Sebagai bentuk kekesalannya, Ibenk sempat ingin mengerahkan massa untuk mengontrog Pendopo Bupati Bogor.

Sebab, akibat putusnya jembatan, perekonomian masyarakat terusik. Bahkan, kejadian itu mengancam keberlangsungan pekerjaan dan usaha mereka. “Para kuli matrial batu, pedagang dan warga umumnya merugi. Ada yang hilang pekerjaan dan banyak usaha yang gulung tikar,” tuturnya.

Desakan serupa juga disampaikan Sekjen DPP Presidium Bogor Timur, Alex Slamet Priyadi. “Jika jembatan tanggung jawab pemerintah provinsi, maka jalur alternatif tanggung jawab siapa. Harusnya Pemkab Bogor bertanggung jawab atas akses jalur warga,” tegasnya.
Sejak Jembatan Cipamingkis ambles, kata dia, aktivitas warga Jonggol dan Cariu terganggu. “Mereka harus memutar arah menggunakan jalur alternatif yang kondisinya rusak parah untuk menuju kecamatan lain di wilayah timur Kabupaten Bogor,” tuturnya.

Kata dia, jembatan darurat dari bambu hanya bisa dilewati pejalan kaki dan kendaraan roda dua. Itu pun jumlahnya dibatasi. Sementara jalan desa yang dijadikan jalan alternatif, kini kondisinya rusak parah akibat sering dilalui truk.(azi/b)