25 radar bogor

Bukti Anak-anak pun Bisa Menerbitkan Komik

BERBAKAT: Aisyah Humaira Qatrunnada bersama Kepala SD Insan Kamil Entis Sutisna dengan karya komiknya yang diterbitkan Mizan. IST

HOBI menggambar Aisyah sejak usia tujuh tahun mengantarkannya menjadi komikus cilik Kota Bogor. Dari puluhan hasil karyanya, dua di antaranya terpilih untuk diterbitkan ke dalam cerita bergambar Kecil Kecil Punya Karya (KKPK) terbitan Mizan.

Aisyah menuturkan, karyanya dikirim oleh sang ibunda, Erni Ferdian. Dari belasan gambar, dua di antaranya terpilih untuk diterbitkan bersama karya beberapa komukis cilik lainnya ke dalam sebuah buku. Yakni, Meong is My Super Hero dan Suara di Pohon Mangga. “Saya gak tahu kalau gambar buatan saya dikirim untuk jadi buku. Baru tahu beberapa bulan lalu dari mama,” ujarnya kepada Radar Bogor.

Anak kedua dari pasangan Eni dan Nasriansyah, kelahiran Palangkaraya, 18 November 2005, silam itu memang menyukai dunia komik. Ia mendapat inspirasi menggambar jika sedang dilanda kebosanan. “Kalau diam saya langsung ambil pensil dan buku. Terus, gambar apa saja yang lagi dipikirin,” ungkapnya.

Aisyah mengaku terbiasa menggambar dalam suasana sepi. Ia beralasan, inspirasi sukar didapat dalam keramaian. Selain di kamar, warga Perumahan Kebun Raya Residence Blok W-1, RT 01/05, Kelurahan Pasirkuda, Keca matan Bogor Barat, ini sering membuat komik di sekolah. “Kalau lagi istirahat atau gak ada guru, langsung gambar. Sama sekali gak ganggu pela jaran, kok,” tutur gadis cilik yang bercita-cita menjadi chef andal sekaligus komikus profesional itu.

Diterbitkannya gambar Aisyah jadi sebuah komik membuat bangga pihak sekolah. Hal itu dikatakan Kepala SD Insan Kamil Entis Sutisna. “Saya apresiasi karena bisa menulis dan menggambar di usianya yang masih muda. Ini jadi motivasi bagi murid-murid lainnya di sini,” singkatnya.(*)