25 radar bogor

Bahayakan Pejalan Kaki, Pohon ’’Salju’’ Dipangkas

BOGOR–Hati-hati melintas di jalur pedestrian RS PMI Bogor. Banyak pohon tua yang rawan roboh. Salah satunya, pohon randu. Dari jauh, mungkin pohon ini terlihat menjulang tinggi dan terlihat kokoh. Namun jika dilihat dari dekat, ternyata sudah keropos di bagian akarnya. Meski di sekelilingnya ditanami tanaman untuk mempercantik jalur pejalan kaki, tetap tak mampu menutupi keroposnya akar pohon randu yang nampak menghitam.

Kepala Bidang Pertamanan, PJU, dan Dekorasi pada Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor, Yadi Cahyadi mengatakan, sudah sejak lama mengetahui perihal keroposnya pohon randu itu. Menurutnya, pohon tersebut sudah dua kali dipangkas dan diperiksa oleh Litbang Kehutanan sebagai ahlinya. Menggunakan teknologi Sonic Tomograph, yakni alat untuk mendeteksi kesehatan pohon di bagian dalam.

“Kemudian dikasih label warna kuning, artinya pohon itu dalam masa pemeliharaan. Oleh karena itu, dipangkaslah pohon itu. Sekarang lagi ramai, enggak tahu saya juga penelitiannya dari mana, pohon-pohon ini harus segera ditebang. Karena itu kan ikon, jadi, kami malam ini (Selasa malam, red) segera melakukan langkah-langkah untuk penebangan, akan disisakan setinggi lima meter,” jelas Yadi.

Lalu, sambung Yadi, jika dalam keadaan sehat, pohon randu kerap menghasilkan kapuk. Alhasil, tahun-tahun sebel umnya, daerah tersebut kerap dihiasi dengan kapuk seperti “salju”. Sambung Yadi, asal muasal keroposnya akar tersebut diawali oleh pembuatan jalur pedestrian yang mau tak mau memotong bagian akar pohon yang panjang. “Sudah dipotong, terus ada orang yang bakar-bakaran, sengaja dibakar. Akhirnya seperti sekarang, keropos dan bolong. Usianya sudah tua, ada mungkin puluhan tahun,” kata dia.

Menurut Yadi, masyarakat tidak perlu khawatir dengan keroposnya akar pohon randu. Sebab, pihaknya akan segera melakukan tindakan pencegahan dengan penebangan. “Akan dipotong dan disisakan lima meter agar tetap bisa tumbuh nanti,” ucapnya.

Sementara itu, Wali Kota Bima Arya mengatakan, soal pohon randu ini sudah masuk dalam program KTP-nisasi pohon. ”Dari laporan yang saya terima, tidak perlu ditebang keseluruhan dan nanti disisakan sebagian agar tidak membahayakan,” tandasnya.(wil/c)