25 radar bogor

Jaga Kesucian Ramadan

KHUSYUK: Ribuan umat Islam Kota Hujan melaksanakan salat Tarawih pertama di Masjid Raya Kota Bogor, bilangan Pajajaran, tadi malam.

BOGOR–Sebagaimana diprediksi sebelumnya, awal puasa tahun ini tidak ada perbedaan. Sebab, posisi hilal atau bulan muda kemarin sore (26/5) berada di kisaran 8 derajat di atas ufuk. Sehingga, kelompok yang menggunakan hisab maupun rukyat sama-sama mengawali puasa hari ini (27/5).

Tadi malam, ribuan umat muslim Kota Hujan memadati Masjid Raya, bilangan Pajajaran, untuk menjalankan salat Tarawih pertama. Turut dalam barisan sekitar 1.400
jamaah, Wali Kota Bogor Bima Arya dan Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman. Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Raya Kota Bogor, Ahmad Fathoni menyebut tema tausiyah salat Tarawih di awal Ramadan 1438 Hijriah, ini menguatkan derajat takwa umat Islam dengan nilai kabajikan di masyarakat. “Karena, semua perlu dilandasi dengan hikmah tarbiyah dari akhlak yang santun,” sebutnya kepada Radar Bogor.

Kepastian 1 Ramadan 1438 H/2017 M disampaikan Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin setelah memimpin sidang isbat yang berlangsung tertutup di kantor Kemenag tadi malam. Dia menjelaskan dalam sidang, ada empat titik pemantauan Kemenag yang melaporkan melihat hilal. Keempat titik itu ada di Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, Jawa Timur, dan Kepulauan Seribu. ’’Di bawah sumpah, mereka menyatakan melihat hilal,’’
jelasnya. Lukman mengakui sidang isbat berjalan cukup cepat. Tidak sampai setengah jam. Di dalam persidangan seluruh ormas Islam bersepakat awal puasa jatuh 27 Mei. Mewakili pemerintah, Lukman menyampaikan selamat menunaikan ibadah puasa kepada seluruh umat Islam di penjuru Indonesia.

Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu meminta seluruh umat beragama di Indonesia, diharapkan mampu menjaga kesucian bulan Ramadan. Sebab, bulan Ramadan adalah bulan yang sangat dinanti oleh umat Islam. ”Bulan yang istimewa. Semoga bisa membawa kita kembali ke fitrah,’’ katanya.

Ketua MUI Abdullah Zaidi menyampaikan rasa syukur karena umat Islam di Indonesia memulai ibadah puasa dengan serempak. ”Insyallah nanti Lebaran juga serempak. Ini karunia yang luar biasa,’’ katanya.

Zaidi berharap umat Islam bisa memulai menjalankan ibadah puasa dengan sebaik-baiknya. Dia berpesan bulan Ramadan ini menjadi momentum untuk memperbaiki ukhuwah atau persatuan. Baik itu ukhuwah umat seagama, umat antaragama, maupun hubungan dengan pemerintah. ’’Seluruh masyarakat sebaiknya menjaga ketenangan selama bulan puasa,’’ tuturnya. Menurut dia, ukhuwah perlu dijaga dan ditingkatkan supaya bisa menjadi manusia yang beriman. Dia berharap umat Islam bisa menjalani ibadah puasa dengan penuh ketenteraman.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR Iskan Qolba Lubis berharap, aksi-aksi terorisme tidak terjadi sepanjang bulan puasa ini.
”Jangan sampai ada pertumpahan darah. Seperti yang terjadi pada aksi teror di Kampung Melayu,’’ jelasnya. Dia berharap aparat kepolisian dan masyarakat bisa menjaga keamanan selama bulan Ramadan.

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid Sa’adi meminta semua pihak bisa saling menerima perbedaan tersebut. Tak perlu dijadikan alasan untuk perpecahan dan berpolemik. Sebab, semua punya argumentasi yang kuat. ”Ya kita berharapkan sama. Tapi, kita harus hormati perbedaan. Karena perbedaan di dalam awal puasa atau Syawal itu adalah keniscayaan, yang saya kira kita sudah punya pengalaman. Harus arif,” tuturnya ditemui di kantor MUI, kemarin (26/5).(wan/mia/jun/ nal/c)