25 radar bogor

Gepeng Asal Tiga Kota Serbu Bogor

MARAK: Jelang Ramadan, banyak yang memanfaatkan anakanak untuk meminta sumbangan di jalan.

BOGOR-Dari tahun ke tahun, Kota Hujan kerap kali menjadi tempat favorit bagi gelandangan dan pengemis (gepeng) ketika memasuki bulan Ramadan. Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bogor mencatat, tidak hanya warga kota, gepeng juga berasal dari tiga daerah yakni, Depok, Bekasi, dan Sukabumi.

Kepala Dinsos Kota Bogor, Azrin Syamsudin mengaku sudah menggaet Polresta Bogor Kota untuk rutin melakukan penjaringan gepeng di wilayah Kota Bogor. “Jadi, kami akan secara rutin menyisir seluruh wilayah. Kami juga bekerja sama dengan seluruh kapolsek,” jelasnya kepada Radar Bogor kemarin (26/5). Ia mengatakan, jam operasional gepeng ada di kisaran pukul 15.00 sampai 18.00. Pihaknya biasa melakukan penyisiran di sore hari, kemudian dilanjutkan usai salat tarawih. “Biasanya sore sampai menjelang buka, kemudian habis tarawih kami sisir lagi. Tapi, harinya tidak bisa ditentukan. Hanya, tujuh hari
sebelum lebaran sudah semikn banyak,” terangnya. Dari gepeng yang dijaring, ada beberapa yang bertempat tinggal di luar wilayah Bogor. Setelah didata, gepeng tersebut kemudian dikembalikan ke wilayah asalnya untuk dibina. “Kebanyakan kan dari luar Bogor, makanya kami data terlebih dahulu. Kemudian diperiksa darahnya, mengidap penyakit atau tidak. Kalau yang Bogor dikembalikan, kalau yang jauh kami kontak pejabat setempatnya,” kata Azrin. Tak sedikit dari mereka yang sudah dikembalikan ke wilayah asalnya, kembali lagi datang ke Kota Bogor. Hal tersebut, menurutnya, disebabkan beberapa wilayah luar Bogor hanya melakukan pembinaan dalam jangka pendek. “Dibina sebentar kemudian dilepaskan
lagi. Kalau saya, ditahan dulu kemudian dibina. Karena perubahan mentalnya kan tidak bisa cepat,” paparnya. Ada satu problema yang menurutnya perlu diwujudkan oleh Pemkot Bogor. Yaitu, belum tersedianya panti rehabilitasi bagi gepeng yang terjaring. Padahal, jika Kota Bogor memiliki panti rehabilitasi, maka penanganan gepeng akan berjalan optimal. “Kita harus punya panti rehabilitasi, sehingga bisa kita bina dan dilatih selama empat bulan. Dan diberikan modal usaha, baru bisa optimal. Di kita kan belum ada,” terangnya. Sejak awal 2017 hingga sekarang sudah ada sebanyak 200 gepeng yang dijaring Dinsos Kota Bogor. Namun, seluruhnya sudah dikembalikan ke tempat asal masing-masing.(cr3/c)