25 radar bogor

Kelas Jauh SDN Cipinang 03 Jadi Prioritas

CARI SOLUSI: Suasana temu konstituen Masyarakat Adat Kebon Cau dengan DPRD dan Pemerintah Kabupaten Bogor berlangsung dalam suasana akrab dan hangat, Rabu (23/5).

RUMPIN–Warga Kampung Kebon Cau RT 04/08, Desa Cipinang, Kecamatan Rumpin, kembali mempertanyakan pembangunan kelas jauh SDN Cipinang 03. Hal itu terungkap saat temu konstituen Masyarakat Adat Kebon Cau dengan DPRD dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Rabu (24/5). Hingga kini, ada 122 siswa belajar di teras rumah ketua RT setempat. Sebab, jika ingin belajar di SDN Cipinang 03 induk harus menempuh jarak sejauh empat kilometer berjalan kaku dengan melintasi jalur hutan yang curam. Sebab, lokasi Kampung Kebon Cau berada di atas perbukitan. Ketua RT 04 Mista mengungkapkan, pada 2005 sempat ada mahasiswa
Universitas Ibn Khaldun (UIKA) bersama grup Kami­Kami membuka bimbingan belajar kepada anak­anak di wilayahnya. Selain mengajarkan membaca, menulis dan menghitung, mereka juga memberikan pelatihan kepada ibu­ibu untuk membuat kue. Setelah tiga bulan, para mahasiswa harus kembali ke kampus karena telah menyelesaikan kuliah kerja nyata (KKN). Kegiatan belajar mengajar pun sempat terhenti. Bahkan, tempat mengajar yang dibangun dari bambu dan beratapkan terpal roboh, karena tidak digunakan lagi. “Untuk kegiatan belajar, para mahasiswa dengan warga membuat meja serta bangku panjang dari kayu­kayu dan bambu yang ada di kampung.

Sedangkan untuk terpal dibeli oleh mahasiswa sendiri. Itu semua dapat terlaksana karena keinginan warga yang sangat besar kepada anak­anaknya agar mendapatkan pendidikan yang seharusnya,” tuturnya. Mista menuturkan, untuk mengatasi hal itu, seluruh warga meminta Kepala Desa Cipinang untuk mengadakan kelas jauh di kampungnya. Akhirnya, kelas jauh pun dibuka dengan fasilitas seadanya. Bahkan, saat hujan mereka terpaksa harus bubar karena teras rumah ketua RT basah. Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Bogor berjanji, akan mengawal agar pembangunan kelas jauh SDN Cipinang 03 hingga terlaksana. Terlebih, kini ada lahan seluas 300 meter persegi dan layak dijadikan gedung sekolah.

Ketua Pelaksana Bidang Kesejahteraan Sosial pada Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah­Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kabupaten Bogor, Firman mengungkapkan bahwa kendala yang terjadi selama ini adalah masalah lahan. Jika sudah tersedia, baik itu bentuknya hibah atau milik pemerintah, bisa dibangun dengan usulan dari hasil musrenbang. Firman mengaku telah beberapa kali mendengar SDN Cipinang 03 mengajukan pembangunan kelas jauh. “Setelah hasil pertemuan ini, saya akan laporkan kepada pimpinan. Semoga, pembangunan kelas jauh akan diprioritaskan,” pungkasnya.(cr4/c)