25 radar bogor

Semarak dan Khidmat Warga Bogor Menyambut Ramadan

SAMBUT RAMADAN: Tablig akbar bertajuk Masjid Raya Bersalawat, digelar di Masjid Raya Kota Bogor, bilangan Pajajaran, tadi malam.

Ramadan tinggal menghitung hari. Berbagai persiapan mulai dilakukan umat Islam menyambut datangnya bulan nan suci. Ada yang merayakannya dengan pawai obor, ada juga yang bersalawat bersama para ulama. Seperti yang dilakukan warga Bogor tadi malam (23/5).

DI Kota Bogor, Pusat Pengembangan Islam Bogor (PPIB) bersinergi dengan Masjid Raya Bogor menyambut bulan suci Ramadan dengan festival seni Islam. Kegiatan yang dikemas dengan berbagai festival seni Islam tersebut diakhiri tablig akbar Masjid Raya Bersalawat.

Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Raya Bogor, Ahmad Fathoni menjelaskan, kegiatan tersebut bagian dari tarhib Ramadan dan rangkaian Ramadan in Mind PPIB.

“Ini kegiatan rutin menyambut bulan suci Ramadan, kami mengadakan festival lomba Islami, baik lom ba marawis, kasidah dan hadroh,” ujar Ahmad kepada Radar Bogor kemarin (23/5).

Acara tersebut dilakukan selama dua hari sejak 22 Mei hingga 23 Mei 2017. Festival ditutup dengan aksi Masjid Raya Bersalawat.

“Alhamdulillah, penutupan acara diisi para Habaib Bogor Raya, Ketua MUI Kota Bogor, para ulama dan umaro,” jelasnya.

Sementara itu, terkait dengan kegiatan festival diikuti 64 peserta dengan rincian, peserta hadroh sebanyak 17 peserta, marawis 35 peserta baik kategori umum dan anak-anak, dan kasidah 12 peserta.

“Mereka memperebutkan juara satu, dua dan tiga dengan hadiah pertama uang tunai sebesar Rp1 juta hingga Rp3 juta. Tapi, tak hanya itu, para hadirin juga dapat berkesempatan mendapatkan door prize berupa umrah serta terdapat voucher diskon 500 dolar,” jelasnya.

Acara yang dibuka untuk umum tersebut mendapatkan animo cukup tinggi dari warga. Penutupan kegiatan Masjid Raya Bersalawat diwarnai dengan kemeriahan kembang api yang sengaja disediakan panitia.

Ahmad mengingatkan kepada umat Islam agar mempersiapkan diri dalam menyambut bulan suci Ramadan. “Pertama kewajiban kita sebagaimana pesan Rasulullah. Kita kaum muslimin harus gembira menyambut kedatangan bulan suci Ramadan ini,” tuturnya.

Kegembiraan tersebut juga harus diimbangi dengan psikis dan fisik yakni kesiapan jasmani dan rohani untuk menjalankan ibadah puasa. Selain itu, kegembiraan dalam menyambut bulan suci ini harus dibarengi dengan syiar Islam. “Festival dan salawat tersebut termasuk dalam syiar Islam ini merupakan upaya untuk meningkatkan kepekaan spiritual,” ujarnya.

Ketua panitia pelaksana M Bustomi mengatakan, kegiatan tarhib Ramadhan kali ini mengalami peningkatan. Pada tahun sebelumnya, festival marawis dilakukan saat masuk Ramadan saja, tetapi tahun ini dapat dilakukan sebelum memasuki bulan puasa.

“Insyaallah, di bulan Ramadan akan mengadakan festival lagi. Banyak bakat pemuda dan anak-anak di Kota Bogor di bidang seni islami,” ujarnya.

Acara dihadiri Pimpinan YIC Al-Ghozaly Bogor KH M Musthofa Abn, Assyeikh Soleh bin abdul Qodir Albaihani, Al Habib Usman Bin Aqil Alaydrus, Al Habib Hasan Ahmad Shahab, Al Habib Abdurahman Bin Abubakar Shahab, Al Habib Alwi Bin Tohir Alhaddad, Al Habib Muhammad Mahdi Bin Hamzah Assegaf, Habib Novel bin Kamal Al Idrus, Aa KH Abdulloh Nawawi.

Aksi tak kalah semarak dilakukan warga di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor. Ribuan warga menggelar pawai obor sambil bersalawat dari arah Simpang Gadog menuju Taman Wisata Matahari (TWM).

Warga yang mengikuti pawai obor menggunakan jalur kiri jalan yang dibatasi tali dan dibentangkan dari depan rombongan hingga ujung akhir rombongan. Barisan paling depan didominasi peserta yang berjalan kaki, barisan tengah peserta pawai mengendarai kendaraan roda dua serta paling belakang menggunakan roda empat.

Tokoh pemuda Puncak, Yufti Yusuf mengatakan, warga sangat antusias mengikuti pawai tersebut. “Alhamdulillah lancar,” ujarnya kepada Radar Bogor tadi malam (23/5). Menurut dia, sempat terjadi kemacetan kendaraan lantaran kendaraan menuju Puncak memang sudah padat, ditambah para peserta turun ke jalan dan memakan sebagian jalur. Sehingga, kemacetan di kawasan Puncak tidak dapat dihindarkan.(/c)