25 radar bogor

Ribuan Petani Jaga Vila

MENJAMUR: Sejumlah vila terlihat di Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung.

MEGAMENDUNG–Habisnya lahan pertanian yang diganti menjadi bangu- nan vila, membuat petani beralih profesi. Bukan rahasia umum jika ka- wasan Puncak dikenal juga sebagai hutan beton.

Banyak bangunan legal maupun ilegal berdiri di atas kaki Gunung Gede Pangrango tersebut. Baik itu milik pemerintah maupun pribadi. Meski kerap dibongkar, tak sedikit vila-vila anyar dibangun.

Hal itu pun berdampak pada mata pencaharian warga setempat. Lahan yang biasa ditanami berbagai sayur mayur kini makin terkikis. Membuat petani terpaksa beralih profesi.

”Dulu warga Megamendung banyak yang jadi petani. Namun kini sudah gak ada karena semua jadi penjaga vila. Mereka bergantung dan menjadikan vila sumber penghidupan,” ujar Kaur Ekonomi Desa Megamendung Zulfikar kepada Radar Bogor, kemarin (23/5).

Saat ini, sambungnya, terdapat 516 vila di Megamendung. Sebanyak 510 unit bangunan di antaranya milik warga Jakarta dan enam lainnya di kelola instansi pemerintah. Sedangkan vila yang menyisakan puing-puing sebanyak 80 unit. Zulfikar juga men- jelaskan, terdapat 1.516 warga Desa Megamendung berprofesi sebagai penjaga vila. Ia bahkan tak dapat mem- bayangkan bila terjadi pembongkaran vila liar di wilayahnya.

”Pastinya (pengangguran, red) ber- tambah. Apalagi setelah pembongkaran, tidak ada upaya pasca-eksekusi bangu- nan. Sebab, dibiarkan jadi puing dan tak bisa ditanami warga untuk bertani kembali,” tandasnya.(all/c)