25 radar bogor

Penjual Kue Putu yang Makin Berkurang Tetap Dicari karena Rasa yang Khas

CAMILAN: Penjual membuat kue putu di kawasan Puncak.

CISARUA–Panganan tradisional kian langka. ”Mereka” mulai tersingkir dengan makanan luar nan menarik. Begitu juga kue putu, hanya tersisa beberapa saja di wilayah Puncak.

Pedagangnya pun sudah tak sebanyak sepuluh tahun lalu. Sebab, kalah bersaing dengan panganan yang lebih nyentrik lainnya.

Kue putu terbuat dari tepung beras dengan isi gula merah ditaburi kelapa parut. Bentuk kue ini panjang. Bila dimakan dalam keadaan hangat, gula merah tersebut meleleh di dalam mulut. “Sekarang sudah jarang penjual kue putu. Di kawasan Puncak hanya ada dua pedagang saja,” ujar Nandar Legiman (51), salah satu penjual kue putu.

Tidak ada penerus penjual kue putu, membuatnya jarang ditemui. Meski begitu, Legiman mengaku masih banyak yang mencarinya. “Alhamdulillah jualan setiap hari habis,” tuturnya.

Menurutnya, perpaduan rasa manis dan gurih yang menyatu dengan aroma pandan, membuat banyak orang masih merindukan kue taradisional ini. “Kata yang beli sih, khas bau pandan dan bambunya (pencetak kue, red). Itu yang membuat masih banyak dicari,” imbuhnya.(*/b)