25 radar bogor

Data Wilayah Kualitas Udara Bogor Hasil Pengujuan tahun 2016

KOMPAK: Para panitia dan warga berfoto bersama.

CIBINONG-Penderita penyakit degeneratif atau kerusakan organ tubuh di Kabupaten Bogor, cukup tinggi. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan cabang Cibinong mencatat, dari total 5,5 juta jiwa ternyata ada 4.853 jiwa positif menderita penyakit diabetes mellitus dan hipertensi.

Setiap bulannya, pasien pun harus mengeluarkan Rp150-200 juta untuk pengobatan penyakit tersebut.

Kepala BPJS Kesehatan cabang Cibinong, Parasamya Dewi Cipta menjelaskan, pihaknya terus berupaya promosi prefentif untuk penyadaran masyarakat agar hidup sehat. Salah satunya, dengan cara Gebyar Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis).

Menurutnya, Prolanis merupakan sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif terhadap peserta JKN-KIS yang menderita penyakit kronis seperti diabetes melitus dan hipertensi agar mendapatkan kualitas hidup yang optimal dengan biaya pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien.

Lebih lanjut ia mengatakan, Maret 2017 mencapai 4.675 jiwa dan April bertambah menjadi 4.853 jiwa. “Jika bisa ditekan, anggaran tersebut tentu bisa dialokasikan untuk program yang lain seperti program promotif dan prefentif, agar masyarakat sehat,” ujarnya kepada Radar Bogor di kantor BPJS lama, kemarin (21/5).

Parasamya menyebutkan, dari total 4,1 juta jiwa warga Kabupaten Bogor yang memiliki NIK, baru 2,9 juta jiwa sudah terdaftar JKN-KIS. Sehingga, masih banyak yang belum menjadi peserta BPJS.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Tri Wahyu Harini menjelaskan, saat ini pihaknya masih menggeber instruksi presiden tentang gerakan masyarakat hidup sehat. Selain itu, ia juga mengingatkan jika menderita penyakit, produktivitas pun menurun.(ded/c)