25 radar bogor

Bukan Negarawan

JAKARTA–Sebelum Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengakui bahwa sosok yang terekam dalam video itu adalah dirinya, banyak yang menuding video itu editan. Namun, pakar mikroekspresi Mardigu WP menyatakan, yang disampaikan dalam video tersebut benar pernyataan Kang Emil.

Maksudnya, tidak ada proses memasukkan audio orang lain untuk seolah-olah diucapkan Kang Emil. ”Benar (Kang Emil),” tegasnya kepada pewarta.

Cara paling mudah untuk menentukan video dan audio itu palsu atau tidak ialah memperhatikan gerak bibir. Itu dipermudah dengan suara yang secara khas menjadi milik Ridwan Kamil. ”Suara dan gerakan bibirnya cocok,” tegas Mardigu. Selain itu, visual yang ada cocok dengan adanya kegiatan di salah satu ponpes di Kabupaten Subang.

Sementara itu, Ridwan Kamil dinilai bukan sosok negarawan jika benar menerima pinangan Nasdem sebagai calon Gubernur Jawa Barat dengan pertimbangan “takut” pada partai tersebut.

“Saya pikir jika benar ada pernyataan tersebut, maka Emil bukan sosok negarawan. Karena membuat pernyataan tanpa ada suatu indikator yang jelas yang dapat dipertanggungjawabkan secara rasional ke publik luas,” ujar Pengamat Politik Universitas Mercu Buana, Maksimus Ramses Lalongkoe, Rabu (17/5).

Menurut Ramses, Nasdem merupakan partai politik yang merupakan perpanjangan tangan rakyat dalam menyuarakan kepentingan masyarakat secara luas. Karena itu, alasan pria yang akrab disapa Kang Emil tersebut dinilai kurang etis.

Karena jika demikian, terkesan sedang mencari simpati rakyat atau melakukan pendekatan dengan berperan antagonis dalam politik. “Ingat, Nasdem juga bukan merupakan partai yang dilarang di Indonesia. Jadi, sangat aneh jika beliau berpikiran akan berpengaruh buruk jika tak menerima pinangan Nasdem,” ucapnya.

“Soal Nasdem punya media dan kejaksaan, saya pikir agak keliru Ridwan melinierkan kepemilikan media dan posisi pejabat negara di pemerintahan dari partai politik,” imbuh Ramses.(gir/jpnn)