BOGOR–Kerajinan berbahan flanel sudah jamak ditemui. Terutama yang menirukan wajah karakter atau tokoh dalam film kartun. Di Kota Hujan, ada Elina Fitriani yang membuat kerajinan tangan berbahan flanel. Yang beda, bentuknya berupa suvenir khas Bogor.
Wanita kelahiran 22 Juni ini mulai menggeluti handicraft flanel sedari 2013. Berawal dari niatnya menghias celengan sang anak agar lebih tertarik untuk menabung, flanel pun dipilihnya. Meski saat itu belum begitu sempurna. “Waktu itu masih jelek karena otodidak belajarnya. Ada teman-teman dari TK tempat saya mengajar tertarik dengan handicraft buatan saya. Awalnya bros dan suvenir yang dijual,” ujarnya.
Elin, sapaan akrabnya, menuturkan, setidaknya dalam sebulan, dua hingga tiga orderan suvenir pernikahan diterimanya. Dengan rata-rata 100 hingga 200, harganya pun terbilang terjangkau, di bawah Rp10.000. “Nah kalau gantungan, itu ada ceritanya lagi, terinspirasi dari perayaan ulang tahun anak, pengen yang beda. Jadi, teman- temannya yang datang dikasih suvenir gantungan dengan nama masing-masing. Selain itu, juga pernah suvenirnya bando,” jelasnya.
Awetnya Elin menggeluti handicraft, karena ia yang selalu mengutamakan kualitas, khususnya kain flanel yang dipilih. Dia juga terus berinovasi dengan bentuk-bentuk lainnya. Semisal terbaru, Elin membuat tudung saji atau penutup makanan yang kemudian dihiasnya dengan kain flanel. “Daripada dibuang, kan sayang,” jelasnya.
Nah, musim perpisahan pun, rupanya bukan hanya milik pedagang bunga. Elin pun kebanjiran orderan. Biasanya perpisahan anak-anak TK, berupa celengan. Seluruhnya dikerjakan Elin tanpa menggunakan mesin jahit. Selama ini pun Elin belum memiliki pekerja, hanya saudara
di sekitar rumahnya yang kemudian diperbantukan. “Kalau lagi rame pesanan, biasanya bisa sampai Rp3 juta– Rp4 juta. Itu pun kalau misalkan dari celengan hingga baju dipaketkan. Selain itu ada juga boneka jari, ini baru saja beres bikin sepasang boneka pengantin untuk kue pengantin. By request juga bisa,” katanya.
Elin mengatakan, kisaran produk handicraft flanel buatannya tak begitu mahal. Berbeda jika produknya sudah masuk ke toko-toko atau Dekranasda. Jejaring media sosial menjadi caranya memasarkan produk buatannya, di akun Alin Felix. “Triknya, berdoa dan terus belajar kalau pengen bagus, ada kemauan,” tandasnya.(wil/c)
