25 radar bogor

Pendidikan di Bogor Barat Lambat

PEDULI: Pendidikan:: Para pengurus dan anggota ICMI orda Bogor Barat usai melaksanakan rapat kerja di gedung amanah umah leuwiliang, akhir pekan lalu.

LEUWILIANG–Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Orda Bogor Barat melaksanakan rapat kerja bersama para umat yang tergabung di dalamnya di gedung Amanah Umah, Kecamatan Leuwiliang, Sabtu (6/5).

Rapat tersebut bertujuan untuk membentuk beberapa program kepentingan masyarakat yang berada di bawah naungan ICMI Orda Bogor Barat yang berjumlah 11 kecamatan di Bogor Barat.

Ketua ICMI Orda Bogor Barat Djupri Djamaluddin mengatakan, rapat tersebut membahas beberapa program yang menjadi rumusan. Di antaranya program unggulan yaitu pembinaan spiritual umat dengan umaroh serta ekonomi umat, program jangka pendek dalam hal pendidikan, dan program jangka panjang. ”Pendidikan merupakan hal yang amat penting, karena itu dimasukkan ke dalam program jangka pendek. Sebab, ketika berada pada program jangka panjang bisa terlambat. Ditambah lagi sekarang rata-rata lama sekolah di wilayah barat Kabupaten Bogor masih minim,” ujarnya kepada Radar Bogor kemarin (9/5).

Ia melanjutkan, untuk program jangka panjang adalah kesehatan dan sosial. ”Dalam rapat kerja ini, kami mengusulkan ke Pemkab Bogor agar Sholeh Iskadar dijadikan pahlawan nasional dan mempercepat pembentukan Kabupaten Bogor Barat,” tuturnya.

Sementara, Dewan Pakar ICMI Orda Bogor Barat Asep Wahyu Wijaya mengungkapkan, pendidikan adalah hal yang amat mendesak dalam pembahasan rakerda ini. Di wilayah barat saja, rata-rata lama sekolahnya berada pada peringkat ke-13. ”Ada yang 7,8 tahun dan ada yang hanya mencapai 6,5 tahun saja. Bahkan di Kecamatan Nanggung paling lama 4,5 tahun. Tentunya ini menjadi problem keumatan yang harus dijawab, yang harus dirumuskan seperti apa formulasinya,” beber Asep.

ICMI Orda Bogor Barat, tambahnya, akan merumuskan formulasi serta permintaan dari umat tentang kiprah organisasinya. ”Kami merespons dengan menjawab dan merumuskan tentang problematika yang ada. Salah satunya dalam dunia pendidikan,” pungkasnya.(cr4/c)