25 radar bogor

Batasi Makanan Manis untuk si Kecil

ANAK dengan bobot tubuh lebih atau obesitas menjadi masalah bagi orang tua. Walaupun memang, masih banyak orang tua yang menganggap tubuh montok si anak sebagai kebanggaan lantaran lucu dan menggemaskan.

Padahal dilihat dari sisi medis, jika anak mengalami kegemukan lantaran banyak mengonsumsi pemanis buatan, itu tak baik bagi perkembangan organ-organ tubuhnya. Orang tua wajib membatasi anak untuk mengonsumsi makanan manis.

Dokter spesialis konsultan tumbuh kembang–pediatri sosial, Dr. dr. Ahmad Suryawan, Sp.A(K) menjelaskan, asupan makanan manis pada bayi dan usia anak tentu berbeda. Pada anak usia bayi makanan manis pasti terbatas.

”Manisnya juga harus tahu dulu, bukan manis gula meja, tapi manis dari karena bahan alami yang memang rasanya manis,” papar pria yang akrab disapa Wawan ini, Jumat (28/4).

Sehingga, manisnya makanan tersebut tak membahayakan bagi tubuhnya. Karena makanan manis yang berasal dari gula serta soda mengandung banyak kalori yang tinggi dan menyebabkan anak kegemukan.

”Anak kita butuh kok makanan dalam bentuk yang manis, tapi tak boleh berlebihan. Makin besar harus dibatasi. Apalagi usia dewasa,” jelasnya. Wawan menjelaskan, untuk mengurangi bobot tubuh anak yang kegemukan, tidak cukup hanya mengurangi makanan manis tetapi juga membuatnya tetap aktif. Wawan justru senang saat menerima keluhan orang tua di kala anaknya justru aktif dalam berbagai kegiatan.

”Kalau asupan itu mencukupi, meskipun anaknya aktif tak akan underweight atau sebaliknya. Kalau pada seorang anak, saya ingin anak itu dikeluhkan aktifnya bukan dikeluhkan makannya. Apakah kecukupan nutrisinya itu sesuai dengan banyak aktifnya. Tapi ingat, tentu itu berbeda dengan hiperaktif,” pungkasnya.(cr1/JPG)