25 radar bogor

Lebih Memilih Jalur Alternatif

LENGANG: Simpang Gadog terlihat sepi dari kendaraan. Padahal, jalur ini setiap harinya selalu dipadati kendaraan, terutama dari arah Jakarta menuju Puncak. ARIFAL/RADAR BOGOR
LENGANG: Simpang Gadog terlihat sepi dari kendaraan. Padahal, jalur ini setiap harinya selalu dipadati kendaraan, terutama dari arah Jakarta menuju Puncak. ARIFAL/RADAR BOGOR

CISARUA–Rentetan kecelakaan yang terjadi di Jalur Puncak, Kabupaten Bogor, ternyata berdampak pada psikologis sejumlah warga dan pengendara. Beberapa di antara mereka khawatir saat melintasi jalur tersebut.

Alhasil, mencari jalur alternatif untuk menuju Ciawi atau Kota Bogor, meski jarak tempuh dan waktu lumayan cukup panjang, jadi pilihan. ”Saya aja ngeri kalau lewat jalur itu (jalur utama Puncak, red),” kata Muhammad Yusuf (32), warga RT 02/01 Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua.

Senada dikatakan Nanik Andriani (29), warga RT 01/01 Desa Leuwimalang, Kecamatan Cisarua. Ia bahkan sudah jarang melintasi jalan utama Puncak. “Saya suka takut kalau bawa motor,” ucapnya.

Sementara itu, pantauan Radar Bogor, beberapa hari ke belakang, Jalur Puncak terlihat lengang. Begitu pun di titik-titik kemacetan, seperti Simpang Gadog, Pasar Cisarua, dan Simpang Pasirangin.

Sebelumnya, Kepala Bidang Keselamatan Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor Muslim Akbar mengatakan, kecelakaan yang terjadi di Jalur Puncak disebabkan beberapa faktor. Yakni: pengemudi, kondisi kendaraan, sarana dan prasarana jalan serta lingkungan sekitar.

Menurutnya, dugaan rem blong pun tidak bisa dikatakan sebagai penyebabnya saja. Sebab, kondisi jalan yang licin dan menurun, serta ukuran kendaraan seperti bus juga bisa menjadi faktor.

“Kan bus ukurannya besar, kapasitasnya besar. Kalau turunan dalam kecepatan tinggi, bisa jadi sopir kaget melihat vo- lume kendaraan di depannya banyak, dia tidak bisa mengerem karena ukuran- nya besar, sehingga dikatakan rem blong. Padahal tidak bisa begitu, harus dievaluasi lagi,” kata pria yang juga men-jabat sebagai ketua umum Ikatan Pen- gujian Kendaraan Bermotor Seluruh Indonesia ini.

Ia pun mengimbau pengendara harus mengerti medan jalanan yang ia lalui. Ikuti rambu lalu lintas yang berlaku dan selalu mengecek berbagai kesiapan kendaraan.(all/ran/c).