25 radar bogor

Munaslub Golkar Mencuat

JAKARTA–Sikap Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Aburizal Bakrie (Ical) yang menyambangi tim pemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno mendapat pembelaan dari Generasi Muda Partai Golkar.

Tidak hanya itu, mereka juga mendorong penggulingan Setya Novanto selaku ketua umum partai berlambang pohon beringin. Mekanismenya melalui evaluasi dengan digelarnya kembali Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).

Ketua Generasi Muda Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan, sikap Ical bukan sebagai pembelot tapi justru dianggap sejalan dengan sikap GMPG (Generasi Muda Partai Golkar) yang sejak awal menolak partai berlambang pohon beringin mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat pada Pilkada DKI Jakarta.

”Dukungan (Ical, Red) tersebut melanjutkan sikap yang ditunjukkan sebelumnya oleh para tokoh Golkar lain, seperti Pak JK (Jusuf Kalla, red) Mbak Titiek, Bang Fadel, dan beberapa kader lain yang tidak sependapat Golkar memberikan dukungannya kepada Ahok,” ujarnya kepada wartawan melalui keterangan tertulisnya, Kamis (20/4).

Doli menilai, dukungan Golkar kepada Ahok telah mengingkari karakter partai kuning sebagai partai nasionalis-religius. Dukungan kepada Ahok lebih karena kepentingan segelintir orang atau kelompok tertentu di DPP Partai Golkar. ”Sekarang sudah terbukti bahwa pilihan Golkar itu salah besar,” tandasnya.

Menurutnya, tepat bila kemudian muncul wacana evaluasi kepemimpinan Partai Golkar saat ini. Dia pun mendorong adanya Munaslub. ”Salah langkah dalam mengambil sikap dan posisi politik serta membawa Golkar pula termasuk partai yang tak dipercaya publik. Munaslub sudah harus di depan mata,” ucap Doli.

Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto mengaku, evaluasi memang perlu. Oleh sebab itu, Partai Golkar akan melakukan evaluasi internal atas hasil Pilkada DKI Jakarta. Kendati demikian, kekalahan pasangan calon yang diusung partai berlambang pohon beringin di pilgub DKI Jakarta tidak perlu disesali, karena paslon yang unggul berdasarkan hasil hitung cepat adalah pilihan masyarakat. ”Ini kenyataan yang harus kita lihat bahwa inilah pilihan rakyat, hati nurani,” tukasnya kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Kamis (20/4).

Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, Agung Laksono justru mengimbau kepada seluruh kader agar tidak menghabiskan energi untuk mengevaluasi kepengurusan yang dipimpin Setya Novanto. Lebih baik, Golkar jaga kekompakan dan konsentrasi menghadapi agenda politik 2018 dan 2019. ”Banyak agenda-agenda nasional yang akan dihadapi Partai Golkar seperti pilkada 2018, pilpres dan pileg. Jadi, lebih baik kita jaga kekompakan, gak usah cari-cari siapa yang salah. Kita harus legawa, jaga kekompakan,” kata Agung, kemarin.

Terlebih lagi, sambung Agung, jangan sampai ada wacana Munaslub kembali. Pasalnya, keputusan yang diambil DPP Partai Golkar seperti penetapan calon gubernur, calon bupati, calon walikota telah diproses secara demokratis.(jp)