25 radar bogor

Marak Kos-kosan di Ciawi, Ini yang Akan Dilakukan Satpol PP

Wanita malam
Petugas Satpol PP Kabupaten Bogor saat menggiring sejumlah wanita dari hasil operasi di beberapa kos-kosan di Kabupaten Bogor beberapa waktu lalu

CIAWI-RADAR BOGOR, Satpol PP Kabupaten Bogor langsung merespon keberadaan pekerja seks komersial (PSK) yang memanfaatkan kost-kostan untuk melayani pria hidung belang.

Kencan Kos-kosan Marak di Kawasan Ciawi, Begini Modusnya

Kapala Bidang Ketertiban Umum Satpol PP Kabupaten Bogor, Ruslan M mengaku bakal bergerak cepat untuk menertibkan sejumlah PSK di kawasan Puncak Cisarua.

Menurutnya, razia kos-kosan sudah sering dilakukan, tak hanya PSK sebagai sasaranya tetapi juga warga yang tak memiliki identitas dan untuk meminimalisir terorisme. “Sudah sering kok, pasti akan kita razia lagi,” ujarnya.

Ruslan mengaku pembongkaran terhadap bangunan rumah warga di Kampung Naringgul, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, tak lepas dari adanya pengaduan masyarakat terkait dengan praktik prostitusi. “Itu kan yang kita bongkar kaitanya itu (prostitusi, red). Kita tertibkan juga,” ucapnya.

Ia berharap, dengan gencarnya penertiban yang dilakukan petugas, Kabupaten Bogor terbebas dari kemaksiatan. Hal itu juga bagian dari program Panca Karsa yang digaungkan Bupati Bogor, Ade Yasin terkait dengan Karsa Bogor Berkeadaban.

Sebelumnya, bisnis prostitusi rumah kos marak di Kawasan Puncak Cisarua. Menjamurnya praktik asusila ini bukan tanpa alasan. Rumah kos dinilai lebih aman ketimbang hotel dan losmen yang selama ini dijadikan tempat bisnis esek-esek yang kerap di razia petugas.

Seperti yang ditemukan di sebuah tempat kos di kawasan Jalan Raya Ciawi, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor. Hanya dengan menggunakan salah satu aplikasi, dengan mudahnya mendapatkan wanita-wanita pemuas nafsu bagi hidung belang.

Mereka menerima tamunya di dalam sebuah kamar kos yang selama ini disewa untuk bisnis esek-esek.

Radar Bogor yang mencoba mencari keberadaan itu, tanpa kesulitan mendapatkan wanita-wanita tersebut. Awalnya, mereka mulai mengajak ngobrol. Tak berapa lama langsung memasang tarif.

“Kalau short time Rp450 ribu durasi maksimal 3 jam. Dp 50 persen diawal. Bisa bayar pakai ovo atau pulsa,” kata wanita itu dalam chatnya.(ded)