25 radar bogor

Optimistis Rampung Desember, Bima Arya Tinjau Proyek Flyover ‘Hadiah’ dari Presiden Jokowi

Flyover Martadinata
Wali Kota Bogor Bima Arya meninjau proyek pembangunan flyover Jalan RE Martadinata, Bogor Tengah, bersama Pimpinan DPRD Kota Bogor, Senin (21/10/2019).
Flyover Martadinata
Wali Kota Bogor Bima Arya meninjau proyek pembangunan flyover Jalan RE Martadinata, Bogor Tengah, bersama Pimpinan DPRD Kota Bogor, Senin (21/10/2019).

BOGOR-RADAR BOGOR, Wali Kota Bogor Bima Arya meninjau proyek pembangunan flyover Jalan RE Martadinata, Bogor Tengah, bersama Pimpinan DPRD Kota Bogor, Senin (21/10/2019). Peninjauan tersebut untuk memastikan progres pembangunan berjalan sesuai yang direncanakan agar segera bisa dinikmati warga.

“Progresnya sudah 66 persen. Insya Allah sesuai dengan jadwal. Tinggal disambungkan antara dua sisi. Setelah dihitung masih terkejar. Insya Allah on schedule tidak ada persoalan,” ungkap Bima yang didampingi Ketua DPRD Atang Trisnanto dan Wakil Ketua DPRD Dadang Danubrata.

Terkait persoalan pembebasan lahan, kata Bima, sudah ada kesepakatan postif. “Sambil dibangun, sambil sidang juga. Sudah sidang kedua. Tapi kan sudah ada kesepakatan yang positif dengan pemilik lahan. Jadi, itu tidak menjadi hambatan lagi tinggal kita awasi saja finishing-nya bersama-sama,” ujarnya.

Mendengar penjelasan dari kontraktor, Bima Arya optimistis proyek yang menggunakan kucuran anggaran pemerintah pusat itu akan selesai tepat waktu sesuai yang dicanangkan sejak awal, yakni akhir Desember 2019. “Bisa akhir tahun sekitar 19 Desember sesuai dengan tenggat waktu pengerjaan. Peresmiannya bisa akhir tahun juga,” kata Bima.

Di tempat yang sama, Atang Trisnanto, mengungkapkan flyover ini sangat dinantikan warga Kota Bogor, khususnya warga yang biasa melintasi jalur tersebut yang sering didera kemacetan.

“Saya kira salah satu hal yang paling krusial yaitu masalah flyover ya. Jadi bangunan yang utama di atas tinggal sedikit lagi sekitar 6 meteran ya. Sehingga satu bulan terakhir bisa lebih fokus untuk finishing. Kalau lihat dari perkembangan kita optimistis lah mudah-mudahan dengan pengerjaan yang dikerjakan kontraktor dan pengawasan dari Pemkot dan DPRD mudah-mudahan bisa sesuai seperti yang dicanangkan,” ujar Atang.

Jauh sebelum flyover dibangun, Bima Arya menceritakan awal mula realisasi pembangunan  proyek ini. Ketika itu, sekitar tiga tahun yang lalu dirinya mengaku diundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Istana Kepresidenan Bogor.

Pada pertemuan tersebut, Presiden bertanya mengenai permasalahan yang sedang dihadapi. Bima menjawab, kemacetan di beberapa titik dan salah satunya jalan RE. Martadinata yang lokasinya tidak jauh dari Istana.

Kemacetan terjadi karena lintasan sebidang, lalu kereta api yang melintas setiap lima menit sekali semakin membuat volume kendaraan jadi tersendat. Setelah pertemuan tersebut, kata Bima, dirinya langsung menginstruksikan Bappeda untuk menyiapkan usulan kegiatan pembangunan termasuk usulan pembangunan flyover Martadinata, MA. Salmun dan Kebon Pedes. Usulan tersebut selanjutnya disampaikan ke Kementerian PUPR. “Setelah dikoordinasikan kembali akhirnya disepakati untuk dilaksanakan,” ungkap Bima.

Pembangunan flyover sepanjang 458 meter ini akan dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya dengan lama waktu pengerjaan selama 420 hari kalender kerja. Sedangkan untuk dananya dari APBN tahun anggaran 2018 dan 2019 dengan nilai pembangunan sebesar Rp 97 miliar. (Humpro :adt/PKL: bambang-rohim/pri)